Monday, February 2, 2009

Kantorku yang seuprit itu....


hari ini saya mau cerita tentang kantor saya yang kecil mungil dan seuprit itu... tepatnya di dalam lingkungan Bappeda Sumatera utara. ini nih pict-nya...



waktu pict ini diambil, saya belum datang ke sini. dalam gambaran saya, suami tercinta bekerja menempati salah satu ruang di suatu instansi pemerintahan (yang ini bener), di gedung tua... sisa jaman kolonial, dimana ruang2nya besar dan luas, eternitnya tinggi, dingin meskipun tanpa AC.

waktu akhirnya saya gabung di kantor ini dan untuk pertama kalinya saya datang ke ruang ini, baru saya tahu kalau saya , suami dan 6 staff lain, akan berada di ruang ini. ruang berukuran 4 x 6m diisi kami ber-8... hmm.. ga masalah seh sebenarnya... apalagi ruang ini dilengkapi AC.

tapi yang sekarang2 ini jadi masalah adalah kurangnya ruang privasi bagi saya. terutama sejak saya jadi bagian DBC-N. bukannya saya malu jadi bagian DBC-N loh... saya bangga punya gambaran masa depan di DBC-N, saya hanya belum PD bila ada tetangga termasuk suami tercinta ngintip saya yang sedang belajar jadi networker ini. soalnya saya bener2 gaptek n cetek.

untungnya hari ini saya dapat kabar kalau kantor saya akan pindah ke tempat lain yang lebih luas. meskipun saya tidak tahu kapan itu akan terwujud, tapi saya cukup senang dan harap2 cemas, di tempat yang baru saya menemukan tempat yang nyaman untuk privasi saya menjalankan DBC-N. bukan berarti saya akan mengenyampingkan pekrjaan utama saya loh.

mudah2han saya bisa segera pindah dari kantor saya yang seuprit ini... doakan yah

Custom Search

1 comment:

  1. Tapi seringkali kantor yang cuma seuprit malah memberi hasil lebih gede. Kantor saya - kalau mau dibilang kantor, cuma 2 x 4 dipakai bertiga. Ada AC tp lb sering mati karena kami sering kedinginan. Sementara "kantor harian" saya cuma berwujud backpack isi laptop, ponsel dan sebotol aqua.

    ReplyDelete