Wednesday, February 11, 2009

KDRT


kemarin, saya terpaksa tidak masuk kantor.  kaki saya sedikit terkilir, mungkin karena saya mendadak bangkit dari tempat tidur sambil menggendong lady feitu yang juga baru bangun dan minta digendong.  saya putuskan pergi ke tempat kusuk (pijat) sekalian untuk kusuk anak saya, karena anak saya baru bisa jalan dan sedang lasak2nya( istilah orang medan untuk anak yang sedang lincah2nya berjalan). sempat menyesal juga sedikit, karena jika saya tidak masuk kantor, berarti DBC-N saya tidak bisa diiklankan hari itu... maklum, saya kan cuma bisa online di kantor.. (sudah merengek2 ke suami minta dibelikan laptop, tapi belum dikabulkan.. hihihi).

Uwak.. saya memanggilnya. saya kenal beliau ketika awal2 saya tiba di medan dan mencari dukun pijat bayi. dan bertemulah saya dengan beliau. uwak tinggal di sebuah rumah petak di daerah jl. karya or daerah glugur di kota medan. dari ceritanya, beliau pernah lama tinggal dengan keluarga Agum Gumelar ketika beliau menjabat suatu jabatan (saya tidak tahu jabatan2 di TNI) dan beliau baru saja pulang dari malaysia, untuk urusan kusuk- mengusuk ... alias pijat memijat atas biaya orang yang mengundang (wah... hebat bener yak.. saya saja belum pernah ke malaysia nih..).

nah anyway on the way busway.. sambil dikusuk n ngobrol2... ternyata uwak lagi  kena musibah. kira2 2 minggu lalu. cucu kesayangannya di siksa sama bapaknya, alias menantu-nya. katanya sih... dah masuk koran n tv tuh beritanya... cwrita awalnya egini nih : anak perempuan uwak yang namanya dahlia, sedang ada masalah dengan suaminya yang memang terkenal ringan tangan. dengan satu dan lain alasan, maka keluarlah dahlia dari rumah suaminya tanpa membawa serta anak- anaknya yang 3 orang dan pergilah dahlia untuk bekerja di batam. bukan tanpa sebab jika dahlia meninggalkan anak-anaknya. pertama, dia takut akan tabiat suaminya yang kasar bila dia membawa serta anak-anaknya. kedua, dia tidak mampu bila harus menanggung anak2nya bila dibawa serta, ketiga, dia tahu betul bahwa suaminya sayang pada anak-anaknya. 

suatu hari sang anak sulung berkunjung ke rumah uwak sepulang sekolah (neneknya). sebelumnya, memang si anak sudah dilarang oleh bapaknya berkunjung ke rumah neneknya, dengan sumpah serapah dan kebencian sang bapak pada istri dan keluarganya. mengetahui anaknya ada di rumah uwak, maka marahlah si bapak. ditarik paksanya anak itu pulang ke rumah, sedangkan uwak tidak dapat berbuat apa2. sesampainya di rumah.. dimarahinya si anak... dan bukan hanya itu, dipukulnya si anak... bukan cuma dengan tamparan atau pukulan kecil... melainkan dengan tali sabuk... berkali2... dan bukan cuma itu.. ditambah pula hujan pukulan dengan hanger (gantungan baju)... bukan hanya sampai disitu.... (entah apa yang ada di pikiran si bapak)... luka2 memerah di tubuh anaknya di sikat dibawah kucuran air dengan sabut pencuci piring yang keras (seperti kawat) .. belakangan diketahui alasan si bapak menyikat tubuh anaknya maksudnya supaya bekas2 pukulan itu hilang tidak terlihat. tidak bisa saya bayangkan, apa yang dirasakan sang anak saat si bapak memperlakukannya sekejam itu... kesakitan yang sangat... jerit tangis... ketidakberdayaan....

entah bagaimana ceritanya kemudian, si anak dibawa ke rumah uwak, tanpa sepengetahuan bapaknya, si anak demam... dan semua tetangga yang melihat.. menagis... nan memohon agar si anak boleh dibawa ke rumah sakit... dan dibawalah si anak kerumah sakit... untuk diobati dan divisum (entah inisiatif siapa). saya sempat melihat foto hasil visum... dan saya benar2 tidak tega melihatnya... saya menangis, tanpa bisa saya tahan... seperti menggambar hanger di punggung dengan spidol merah.. berkali kali...

kini sang ayah sudah mendekam di penjara atas laporan istrinya, dahlia. katanya sudah menyesali perbuatannya, minta ampun, minta supaya laporan istrinya dicabut, minta dipertemukan dengan anak2 karena sudah kangen...

betulkah dia menyesal? betulkah dia tidak akan mengulangi perbuatannya? kepada siapa dia takut? kepada polisikah? atau kepada istri dan anaknya-kah? pantaskah orang seperti ini dimaafkan dan diterima kembali di tengah anak dan istrinya? 

saya mungkin tidak pandai bercerita... saya hanya menuliskan apa yang saya rasakan.. tidak percaya rasanya , kejadian2 yang sering ada di tv dan pemberitaan, ternyata ada disekitar saya... tidak jauh dari saya..

No comments:

Post a Comment