Friday, January 30, 2009

dBC-Network

Awal aku berkenalan dengan dBC-Network adalah ketika iseng-iseng mencari peluang pekerjaan apa sih yang bisa dikerjakan di rumah, waktunya fleksibel, mudah, modalnya tidak banyak, tapi penghasilannya lumayan

Klak-klik sana-sini, eeehhh…ternyata mampirlah aku ke web-nya dBC-Network.

Ternyata…dBC-Network itu adalah salah satu jaringan yang menjalankan bisnis Oriflame secara online di bawah organisasi BOSS Family.

Sebenarnya apa sih kelebihannya dBC-Network? Apa yang menyebabkan dBC-Network layak untuk dipilih?

Kelebihan dBC-Network adalah:

1. dBC-Network dengan sistem onlinenya memungkinkan kita untuk menghemat waktu, tenaga, ujung-ujungnya menghemat cost donk ya?

2. dBC-Network menyediakan fasilitas-fasilitas canggih untuk para anggotanya berupa web replika, autoresponder, randomizer, banner-banner yang sangat membantu untuk promosi, sistem follow up yang sangat memudahkan kita untuk menjalankan bisnis ini.

3. Bagi yang merasa gaptek atau pemula, jangan khawatir!!! Karena di dBC-Network tersedia training gratis bagi anggotanya.

Untuk memperoleh fasilitas canggih ini, Anda tidak perlu mengeluarkan biaya mahal-mahal.

Anda hanya perlu mengeluarkan uang sebesar Rp. 40.000 agar bisa terdaftar di Oriflame.

Jadi bagi siapapun yang ingin berbisnis namun memiliki modal terbatas, ingin menambah penghasilan namun waktunya terbatas, ingin bekerja dari rumah dengan penghasilan luar biasa, suka dengan pekerjaan online, maka bergabung dengan Oriflame dan dBC-Network adalah solusi yang tepat.

Untuk memulai, Anda bisa meng-klik banner di bawah ini untuk memperoleh informasi mengenai bisnis Oriflame dengan sistem dBC-Network.





Apakah Anda sudah berniat untuk memulai bisnis Anda seperti saya?

Silakan isi data Anda DI SINI !!!

Custom Search

Thursday, January 29, 2009

Menambah Penghasilan Melalui Bisnis Rumahan

Bekerja di luar rumah sering membuat saya tidak bisa membagi waktu, terutama bila sudah memiliki keluarga. Banyak wanita yang sibuk bekerja mengejar karier, bahkan gila kerja (workaholic). Keluarga ditinggalkan atau bahkan ada yang tidak ingin berkelurga karena takut mengganggu karier.



Namun ternyata untuk menjadi kaya dan sukses tidak harus meninggalkan keluarga. Berbisnis di rumah adalah solusinya. Selain dekat dengan keluarga, juga bisa mengatur sistem kerja sendiri, tidak terikat dengan pengaturan jadwal kantor dan atasan. Inilah yang sedang saya rintis saat ini. Saat ini saya bekerja di salah satu perusahan Management Consultant yang merasa lebih nyaman dengan kerja sampingan yang sedang dirintisnya di DBC-N. hasilnya... lumayan, bila dilihat dari awal saya merintis di akhir tahun 2008

saat ini, saya harus bekerja dari pukul 08.30 hingga 16.00 WIB. Akibatnya saya tidak bisa memiliki banyak waktu untuk keluarga. apalagi saya harus menyiapkan sarapan,makan siang dan lainnya untuk anak saya yang baerusia 14 bulan. Dengan dirintisnya DBC-N sebagai bisnis baru yang akan saya jalankan dari rumah, saya berharap, bisa memiliki banyak waktu, mulai dari menjaga anak, mendidik, hingga jika ada keperluan mendadak.

buat anda yang ingin mulai merintis bekerja dari rumah seperti saya dan bersama saya, silahkan klik profil bisnis saya di sini



Custom Search

Bonus ke Eropa dari Oriflame


Senin, 11 Agustus 08 - oleh : Sunarya


Perusahaan kosmetik asal Swedia dengan sistem penjualan langsung, Oriflame selalu memberikan penghargaan kepada semua konsultannya yang berhasil. Penghargaan tersebut tidak hanya dalam bentuk penghasilan dan bonus-bonus yang diberikan, namun setiap tahunnya Oriflame memberikan penghargaan berupa perjalanan ke luar negeri seperti keikutsertaan dalam acara Conference yang rutin diadakan 3 kali dalam setiap tahunnya, yaitu Gold Conference, Diamond Conference dan Executive Conference. Dan pada bulan Agustus 2008 ini para konsultan yang berhasil memenuhi kualifikasinya akan berangkat ke Athena untuk menghadiri Gold Conference 2008.

Gold Conference ini dilaksanakan setiap tahun dengan tempat penyelenggaraan yang berbeda-beda. Selama 3 tahun berturut-turut, Oriflame memberikan penghargaan berupa perjalanan ke Eropa untuk para konsultan yang berhasil dalam pengembangan bisnisnya, yang berada pada level Gold Director dan level-level di atasnya.

Diawali pada bulan September 2007, lebih dari 100 orang peserta dari Indonesia diajak berkeliling ke Tenerife, Spanyol. Mereka bertemu dan berkenalan dengan para konsultan Oriflame dari berbagai negara di dunia, mengikuti serangkaian kegiatan seminar dan kunjungan ke tempat-tempat bersejarah. Rasa kagum dan bangga terpancar dari mereka yang telah mengikuti Gold Conference 2007 lalu.

Tahun 2008 ini, para peserta Gold Conference akan bersiap-siap untuk melakukan perjalanan menarik ke Athena, Yunani yang akan dilaksanakan pada 19 - 26 Agustus ini. Kurang lebih 200 orang dari Indonesia akan terbang ke Athena mengikuti konferensi dan perjalanan kunjungan ke beberapa tempat bersejarah, bertemu serta bertukar pengalaman dengan para konsultan Oriflame dari berbagai negara.

”Jumlah peserta Gold Conference di tahun 2008 sampai saat ini meningkat cukup besar. Data ini menunjukkan bahwa para konsultan Oriflame Indonesia sangat antusias dan berlomba-lomba untuk dapat memperoleh penghargaan ini. Bahkan, para peserta Gold Conference 2007 lalu berpacu untuk kembali meningkatkan penjualannya agar dapat mengikuti kembali perjalanan di Gold Conference 2008 ini.” ujar Ted Boman, Oriflame Indonesia.

Oriflame Indonesia yang dirikan sejak tahun 1986 dan telah berjaya di Indonesia selama lebih dari 21 tahun. Oriflame kini memiliki 13 cabang dan ribuan consultant yang tersebar luas diseluruh Indonesia dan menawarkan lebih dari 600 jenis produk. Pada bulan Maret 2007, Oriflame Indonesia telah memenangkan 10 kategori kosmetik pada ajang penghargaan bergensi yaitu Harper’s Bazaar Beauty Awards 2007. Untuk saat ini, Oriflame Indonesia merupakan perusahaan kosmetika dengan sistem penjualan mandiri nonomor satu di Indonesia.

Gold Conference merupakan salah satu dari 3 paket perjalanan international yang dipersiapkan oleh Oriflame setiap tahunnya. Di tahun 2009 nanti, selain Roma, Italia sebagai tujuan Gold Conference, para konsultan terpilih juga akan diberangkatkan ke Dubai untuk mengikuti acara Diamond Conference dan Executive Conference yang akan diadakan di Mauritius. Oriflame berharap penghargaan-penghargaan seperti ini dapat menjadi motivasi bagi para konsultan lainnya untuk dapat lebih meningkatkan hasil yang lebih baik lagi, untuk berada pada level Gold Director dan di atasnya.

Ted Boman kembali menambahkan, ”Kami sangat bangga, bahagia dan terharu melihat begitu banyak konsultan Oriflame dari Indonesia yang berkualitas yang dapat mengikuti konferensi ini. Mereka mendapatkan kesempatan untuk bertemu Oriflame Directors dari seluruh dunia dan berbagi ide dan cerita kesuksesan mereka masing-masing. Mereka juga mempunyai kesempatan untuk menikmati berbagai tempat wisata menarik di seluruh dunia”.

Oriflame Indonesia mentargetkan sebanyak 200 orang peserta yang dapat berangkat menuju Italia pada Gold Conference 2009
Custom Search

Nggak Ada Yang Salah dengan Bekerja di Kantor, cuma...

Umumnya, orang yang bekerja telah memiliki penghasilan yang cukup baik, tapi di sisi lain mereka tidak memiliki cukup waktu bersama dengan keluarga atau anak-anak mereka. Sementara itu, untuk beberapa orang, sebagian dari mereka tidak bekerja dan beberapa diantaranya sedang mencari suatu penghasilan tambahan yang memungkinkan mereka keluar dari masalah finansial mereka.

So,... emang ada yang salah dengan bekerja kantoran? Nggak juga siih,... cuma aja - saya sudah saat ini mengalami bekerja di kantor, punya bos, dan gaji yang lumayan. Tapi,... sekarang ini I just love wonderring working from home.

Karena sebuah iklan ...
Saya menemukan konsep untuk mulai bekerja dari rumah saat saya masih bekerja di salah satu Management Consultant. Tepatnya di akhir tahun 2008, saya membaca dua baris kalimat di Facebook mengenai dbc-networks. Saat itu saya sedang mencari suatu cara yang memungkinkan saya untuk mendapatkan penghasilan tambahan, sehingga saya bisa menabung untuk pendidikan anak saya kelak.


dbc-network memungkinkan saya untuk memiliki waktu lebih banyak dengan anak perempuan saya, Lady Feirouszia Akhtar (lady feiru) yang saat ini berusia 14 bulan, kemudian memungkinkan saya untuk menentukan waktu saya sendiri dan apa yang saya kerjakan tanpa harus berada dalam kemacetan, karena meja kerja saya berjarak hanya 3 meter dari kamar tidur saya.

Saya melihat dan merasakan suatu momen terindah dalam hidup saya, ketika anak saya mengucapkan kalimat pertamanya “amih” nama panggilan ibu untuknya dengan baik. Alhamdulillah.


dbc-network
Jadi, yang saya lakukan adalah membangun suatu sistem kerja yang saya namakan mothers-project yang memungkinkan setiap orang dari latar belakang apapun untuk bisa bekerja dari rumah di waktu luang mereka. Saking simpelnya, mahasiswi berusia 19 tahun saja bisa melakukannya!

2 Trend Bisnis Saat ini : Bekerja Dari Rumah & Kebugaran !

Peningkatan 91% dalam 20 tahun terakhir dengan melibatkan 53 juta orang di seluruh dunia. Bisnis Bekerja dari rumah menjadi trend yang sangat diminati, karena biaya operasional yang rendah, mengurangi pajak, gaji karyawan dan lain-lain NAMUN memberikan penghasilan yang luar biasa. Nilai Industry Global saat ini sudah mencapai 100 milyar USD. Luar biasa, kan?

Walaupun pertumbuhannya sedemikian cepat, namun ini semua baru saja dimulai. Momentumnya akan terus berkembang dan peluangnya masih terbuka lebar untuk berada dalam tren bisnis ini.

Karena pola makan & gaya hidup serba 'cepat' membuat masyarakat saat ini dalam kondisi kurang sehat, kelebihan berat badan dan kekurangan nutrisi. Mereka ingin tetap bugar tanpa obat-obatan dokter.

Jutaan Jutawan baru akan lahir, karena dbc-network

apakah anda tertarik dengan ide ini :

Gimana seandainya.... saya bisa punya INCOME PART TIME yang sama dengan GAJI dari kerjaan FULL TIME ?

misal: Kerja FullTIME di kantor (8 jam) digaji Rp 5jt/bulan.
Part Time (2-3 hours) making the same money!
Selisih 5-6 jam/hari, bisa anda gunakan untuk apa?

Would you like to see the possibilities for yourself?
Custom Search

Wednesday, January 28, 2009

Hallo,

Hallo,

Seperti yang anda tau dan kalau belum tau ya saya beri tahu hihi...Bahwa saya saat ini selain kerja kantoran adalah berbisnis Oriflame dengan sistem ONLINE. kedepannya, saya ingin merintis untuk bisa bekerja di rumah saja

Dapat kabar dari Diamond kami hsl Conference di Dubai bahwa Indonesia akan menjadi target Oriflame dunia menjadi NO 1. Saat ini posisi Oriflame Indonesia adalah No 6 di dunia. Artinya, bisnis ini akan booming, setiap orang yg berbisnis ini pasti akan bergerak cepat menuju level dan income yang makin tinggi standarnya.

One day kalau kalian ada yang menawari berpartner bisnis ini, ingatlah saya yg pake sistem ONLINE ya hehe...jauh lbh mudah dan cepat, hemat dan bisa dibangun sambil beraktivitas lainnya sementara. Herannya sih malahan banyak yg meninggalkan kantornya dan menekuni bisnis ini saja tuh :D

Kalau butuh produknya, katalog online ini bisa jadi pegangan anda, persis seperti aslinya :
http://www.oriflame.co.id/prod/offers/CurrentBrochureFrontpage.jhtml

Kalau mau membangunnya hub saya, jangan membangun ketika kita benar2 membutuhkan. Bagilah telur ke bebrapa keranjang katanya orang bijak kan ya heheh..

Sukses untuk temans semua dimanapun beraktivitas, doakan juga saya segera ada di jajaran leaders Oriflame Indonesia :-)

Salam

dini herdiyani
Custom Search

Monday, January 26, 2009

Artikel Jeng Nad yg bikin ngiler...

Saphire = 20 + 28 Alhamdulillah ;-) (by Jeng Nad)

Siapaa bilang bisnis online gaa menghasilkan…qeqeqeqeq *devilish laugh* hihihi…

Senang nya lagii, aku sempe ga nyadar kalo ternyata kualifikasi Saphire Directorku udah terpenuhi di bulan Desember 2008 yang lalu..it means?? hmm…cash reward diluar bonus bulanan yang diatas ituu, Rp.28jt huaaa…Amiiiinnnn Ya Rabbal Alamiiinnn…


Sempet ga percaya siihh hehe (takut ke geeran gituuu)…tapi setelah di recheck sana sini…plusss dateng kartu ucapan dari Mr. Ted Boman — Managing Director Oriflame Indonesia — yang ngucapin congratulations jadi Saphire…it’s starting to sink in insyaAllah hehe….


Bangga nya lagiiii..bulan ini jaringan dBC Network ku, yang baru berusia 2,5 tahun….bakalan menelorkan (taelaahh ayaaamm kaliii), 3 Director baru! …

Overall, dalam 2,5 tahun ituu..jaringan online ini udah menghasilkan buanyaaaakk banget Bunda yang masih ngantor, kerja dari rumah, ibu rumah tangga — yang kini penghasilan mereka rata-rata Rp.1 jt - Rp.8jt per bulaan!!! Alhamdulillah….It’s not just me….tapi semua temen-temenku punya kesempatan yang sama untuk bisa sukses disini…

Makasih yaaaa dBC Network…
insyaAllah 2009 ini kita lebih hebohkan lagi dunia peronline-an Oriflame yaaaa…
we’re the pioneeer and insyaAllah we’re the best team there is…
secaraa…

kita ngejalanin bisnis ini bukan semata mengejar uang…tapi juga silaturahmi, persahabatan, and keinginan buat ngebahagiain orang lain, keluarga dan orang-orang yang ga mampu disekitar kitaa….ngejalaninnya pake rasa selalu bersyukur dan takut sama yang Atas, Amiinnn *jadi pengen terharu hikss*…

loove youuu guys (and girls hehe)!!
Custom Search

Perempuan=Konsumtif?

Feby Indirani



Alkisah dalam sebuah komik Asterix berjudul La Rose et la Glaive (Asterix dan Senjata Rahasia, 1991), pasukan Romawi menggunakan taktik baru dengan menurunkan pasukan perempuan untuk menyerang Galia. Alasannya, pasukan Galia tentu tidak akan menyakiti perempuan. Sebelumnya, seorang feminis dari luar kota bernama Maestria membuat perubahan mendadak yang menyebabkan para pria menyingkir ke hutan. Ketika pasukan perempuan Romawi datang, para perempuan desa menggunakan taktik menjual pakaian dan perhiasan untuk mengalihkan perhatian lawan. Hasilnya tepat sasaran. Pasukan itu tidak jadi berperang, tapi berbelanja.



Cerita di atas merupakan sebuah contoh betapa citra tentang perempuan sangat lekat dengan konsumtivisme. Sekedar menyegarkan ingatan, konsumtivisme adalah berkonsumsi dengan tidak lagi atas pilihan yang rasional berdasarkan kebutuhan, tetapi lebih memperturutkan keinginan (Prehati,2003). Berbeda dengan istilah konsumerisme. Dalam kamus bahasa Inggris-Indonesia kontemporer (Peter Salim, 1996), arti konsumerisme (consumerism) adalah cara melindungi publik dengan memberitahukan kepada mereka tentang barang-barang yang berkualitas buruk, tidak aman dipakai dan sebagainya.



Dalam konsumtivisme terjadi kerancuan-kerancuan mengenai apa yang benar-benar kita perlukan dan mana yang sekedar kebutuhan semu. Tambahan pula, kita membeli barang bukan karena nilai intrinsiknya tapi karena citra tertentu yang melekat pada produk tersebut. Ilustrasinya begini. Sepatu merk Bata dan Sepatu merk Channel sama-sama sepatu. Tapi ketika kita membeli Channel kita tak sekedar membeli sepatu. Kita membeli brand, membeli gengsi, dan membeli status sosial. Hal-hal yang tidak kita peroleh dengan membeli Bata, meski keduanya adalah sepatu. Saat itulah konsumsi menjadi hobi atau gaya hidup.



Hal itu dipandang wajar jika perempuan yang melakukannya. Perempuan membeli kosmetik; pergi ke salon; membeli sekeranjang produk perawatan tubuh mulai dari lotion dan lulur untuk kulit, vitamin untuk rambut, dan sebagainya. Tidak wangi adalah sebagian dari dosa, karenanya perempuan memburu berbagai produk pengharum tubuh. Masih banyak lagi macam kebutuhan yang menambah panjang daftar ini. Dan selama yang melakukannya perempuan perilaku konsumsi macam apapun relatif masih ditolerir masyarakat.



Ketika seorang laki-laki berpenampilan kurang rapi, orang cenderung memahami. Tapi jika seorang laki-laki tampil dandy, harum dan memperhatikan penampilan, masyarakat masih merasakan ini janggal. Dia mungkin gay. Atau metroseksual. Pokoknya tidak lazim. Sehingga mesti ada istilah khusus bagi kelompok laki-laki seperti ini. Sehingga cukup pantas untuk jadi cover sebuah majalah bisnis Jakarta beberapa waktu lalu dan jadi topik percakapan di banyak media lainnya. Tema-tema yang diangkat media serupa : Bagaimana Perempuan Menyikapi Lelaki metro seksual? Atau Normalkah Lelaki Metroseksual? Dan banyak lagi.



Kenyatannya, tidak semua perempuan doyan belanja dan rajin ke salon. Tidak semua laki-laki juga abai terhadap penampilannya. Karena sifat konsumsi ini bukan sebuah sifat yang kita bawa sejak lahir. Bahwa perempuan bisa melahirkan karena punya rahim, iya. Tapi apakah perempuan lahir ke dunia dengan membawa keranjang?



Ini hanya persoalan identitas jender yang melekat pada perempuan dan laki-laki. Berbeda dengan seks, jender adalah sifat dan ciri yang dilekatkan terhadap laki-laki dan perempuan sesuai dengan ukuran budaya dan nilai masyarakat. Konsep jender dilawankan dengan perbedaan laki-laki dan perempuan menurut seks atau jenis kelaminnya. Jender bisa berubah sesuai dengan perubahan masa dan perubahan nilai-nilai dalam masyarakat. Sementara jenis kelamin (plus alat reproduksi), tetap.



Sifat hobi belanja pada perempuan masuk dalam identitas jender. Bukan sesuatu yang kodrati atau sering kita katakan sebagai ‘dari sononya’. Itu adalah bentukan budaya dan output produk nilai yang tersosialisasi di masyarakat. Jangan lupa, konsep jender adalah sesuatu yang dipelajari dan diwariskan. Usianya lebih tua dari generasi kita bahkan dari generasi orang tua kita. Tapi sekali lagi : bukan tidak bisa berubah.



Terbukti pada era ini, lelaki juga jadi lebih apik merawat penampilannya. Dan tidak ada yang salah dengan itu semua. Saya pernah bertemu beberapa lelaki yang anti betul dengan parfum, cologne dan sebangsanya karena merasa dirinya jadi kurang ‘jantan’. Ini lagi-lagi kesimpulan karena konsep jender yang keliru. Memangnya jantan itu sama dengan bau? Bukankah bagi perempuan (dan juga laki-laki) lebih menyenangkan bergaul dengan lelaki (dan perempuan) yang rapi dan berbau cologne daripada burket?



Justru yang mesti dikritisi adalah budaya konsumtivisme itu tadi. Pernah dengar istilah shopilimia? Dalam psikologi ini dikenal sebagai compulsive buying disorder (penyakit kecanduan belanja). Penderitanya tidak menyadari dirinya terjebak dalam kubangan metamorfosa antara keinginan dan kebutuhan. Ini bisa menyerang siapa saja, perempuan dan laki-laki. Karena baik lelaki maupun perempuan tak ada yang lahir membawa keranjang.
Custom Search

Merokok Haram???

fatwa MUI yang mengharamkan rokok... sedikit banyak membuat saya bahagia... bagaimana tidak, saya alergi sama rokok. sampai2 mencari suamipun yang tidak merokok. padahal bapak, mama, adik perempuan saya yuri n adik laki2 saya yudha... is perokok... kalo mama sih mantan perokok. ada lagi dari garis keturunan suami, jelas2.. alm bapak mertua saya "Pak Maman Suratman", katanya perokok berat (sayangnya saya belum bempat bertemu beliau saat bertemu dengan suami saya). belum lagi lingkungan teman2 yang banyak perokok... cenderung ke arah pecandu pun ada. syukurnya... saya ga tergoda tuh. alhamdullilah...

apalagi saat saya sudah punya anak "lady_feiru", saya jaga betul agar tidak ada di lingkungan asap rokok. sayangnya, di tempat saya kost sekarang ini, ada 3 mahluk perokok aktif. yang bener2 aktif. salah satunya, atasan saya di kantor. waduh... pak... maaf banget kalo yang bersangkutan baca postingan ini (soalnya belaulah topik dari postingan saya ini)

namanya Pak darnis... usia kira2 70 tahun, asli padang. entah apa motivasinya, beliau masih juga bekerja di hari tuanya sebagai team leader, tanpa ditemani istri, dan tinggal di rumah kost seperti saya. awal beliau datang, beliau berkata akan berhenti merokok. wah, sebagai orang yang lebih muda, dan merasa sebagai anak, saya sangat mendukung keputusan beliau... tapiii???

tunggu ditunggu,, ga ada tuh tanda-tandanya beliau berhenti merokok, mengurangi pun tidak. malah dosisnya bertambah deh... stress pekerjaan kah??? sebagai orang yang sekantor dengan belau... saya cuma bs komentar "masa seh???"

beliau senang sekali ngobrol... sayapun gak keberatan, tapi ya itu... rokok ga pernah lepas dari bibir... dan waduuuuh.. sori menyori neh pak, saya punya anak... saya ga bs ngobrol sama bapak dengan situasi seperti ini.... asap.. dihirup anak saya... ooohh... no...

2 bulan terakhir ini, kebiasaan beliau bertambah parah, beliau mulai merokok di tempat kerja kami yang tertutup, ber- ac dan luasnya cuma seuprit... alias kecil...akibatnya alergi saya kumat, hidung ga berenti meler..

aduh pak... bisakah ga merokok? sudahkah Bapak mendengar Fatwa MUI tentang Rokok? so... apa artinya Fatwa MUI itu buat kami yang non perokok...sepertinya belum bisa kami rasakan.

Custom Search

Friday, January 23, 2009

Teman Baru

Hari ini saya dapat teman baru,
Bpk. Djoko Triatmo Ali namanya. beliau masuk ke network saya. meskipun belum join networks saya, kami sudah banyak ngobrol bermacam hal di YM. orangnya baik deh. beliau sedang belajar hal yang berbau internet, terutama soal bikin blog. banyak bertanya pada saya, padahal saya juga sama2 masih belajar...sama2 pemula dengan saya. beliau punya blog www.dtasanggaukapuas.blogspot.com
whahaha.. lebih hebat dari saya loh sebenarnya. kenapa begitu, karena beliau sudah berani menuangkan ide dan isi pikiran di benaknya dalam bentuk sebuah tulisan. sedangkan saya.... masih dengan kebiasaan saya yang lama... copy paste (alis nyontek) hihihi.
saya sempat memandu beliau membuat pooling, menambah gadget, dll... kesannya pinter banget yah saya... padahal saya baru tau soal gituan 2 minggu terakhir ini. hihi... ini juga jadi ajang buat saya mengingat2 kembali... soalnya ada rencana di benak saya untuk suatu saat memberikan kursus buat ibu2 rumah tangga, biar melek internet.
isi pembicaraan saya dengan beliau sih ga penting, biasa2 saja, berkaitan dengan blog. tapi ada hal lain yang dapat saya petik dari petremuan saya dengan beliau di dunia maya ini. bahwa masih banyak diluar sana orang seperti saya... banyak orang yang punya keingintahuan yang besar tentang dunia internet. tidak sekedar untuk browsing, chating dan ikutan arisan berantai yang ga jelas itu... (perasaan senang yang aneh yah... koq gitu aja pake senang segala...)
satu lagi yang bikin saya kagum... heheh maaf yah pak, kalo baca postingan saya ini, bapak joko ini kalo dilihat pict di blog, dipastikan lebih senior dari saya (maap ga berani nanya umur)... tapi beliau masih punya keinginan untuk belajar... huahaha.. hebat bravo pak..
akhirnya, berkat inspirasi dari beliau yang hebat, maka terciptalah postingan pertama yang benar2 hasil karya sendiri. isinya... huahahaha... malu ah... jangan ketawa yah kalo isinya garing... yang penting niat.
Medan, Bappeda Sumut, 23 Januari 2009
Custom Search

Thursday, January 22, 2009

Aku Jelek dan Miskin Tapi Aku Ada


(30 September 2007 in Blogger Indonesia, Fatih Syuhud, Refleks)
Itu kata-kata Fantasia Barrino, pemenang American Idol 2004 yang sejak itu namanya melejit dengan beberapa albumnya yang mencetak hit. Kata-kata itu diucapkan penyanyi kulit hitam “dan tidak cantik” ini saat acara talk show-nya Oprah Winfrey beberapa hari lalu.

Kalimat tersebut mengandung makna yang dalam. Seseorang yang tidak dikaruniai fisik yang cantik atau ganteng plus miskin secara natural akan mengalami rasa inferioritas dalam banyak hal apalagi di era audio-visual (TV) yang lebih suka memakai wajah cantik seksi dan tampan walau berotak kosong dan berkpribadian menyebalkan. Secara fitrah mereka merasa kesepian: tidak populer, tidak ada yang mengagumi, sulit cari kerja dan tidak mudah mendapat teman. Simpelnya mereka tidak memiliki self-esteem yang sangat diperlukan dalam mengarungi kehidupan yang sangat memerlukan ketahanan mental tinggi. Rasa minder tersebut apabila tidak ditanggulangi–oleh Anda sendiri tentunya–akan semakin menterpurukkan Anda ke sikap marjinal yang tambah lama tambah parah. Apa yang harus dilakukan apabila Anda termasuk golongan “yang tidak beruntung” ini? Jawabnya satu: Anda harus merubah pola pikir kalah tersebut. Determinasi atau kemauan tinggi untuk berubah menjadi prasyarat menuju transformasi sikap. Hal-hal berikut merupakan langkah-langkah selanjutnya setelah Anda merasa yakin bahwa Anda dapat berubah:

1. Anda punya wajah tidak menarik atau jelek: menyesali kenyataan yang tidak dapat dirubah merupakan kesalahan terbesar. Jangan disesali. Pada saat yang sama, buktikan pada dunia bahwa kekurangan fisik itu hanya sebatas tampilan luar. Buktikan bahwa Anda memiliki kemampuan lain yang jauh lebih berharga dari sekadar phiscal apperance (tampilan fisik) yakni kebaikan hati; kemauan tinggi untuk kerja keras; ulet dan memiliki banyak kelebihan non-fisik lain.


2. Anda miskin karena Anda lahir dari keluarga tidak mampu. Tidak usah iri pada teman-teman Anda yang terlahir dari keluarga kaya. Mereka dapat membeli apapun yang mereka inginkan karena orang tua mereka, bukan karena kemampuan mereka sendiri. Buktikan bahwa suatu hari nanti Anda dapat menjadi kaya dan membeli apapun yang Anda mau dari jerih payah Anda sendiri.

Pada pandangan pertama, mayoritas orang akan terkesan pada penampilan fisik. Tetapi tidak sedikit yang kecewa pada tampilan fisik menarik tapi tanpa kepribadian. Di sini peluang Anda untuk memberi kesan dengan penampilan kepribadian Anda.

Memiliki banyak keahlian–buah dari sebuah kerja keras–juga menjadi pertimbangan orang untuk memilih Anda sebagai figur yang dapat diandalkan untuk jangka panjang. Buktikan bahwa Anda itu ADA!

Ingat apa yang dikatan Fantasia di atas: “Aku memang jelek dan Miskin tapi telah aku buktikan bahwa aku ada.” Dan itulah esensi terpenting manusia hidup di dunia: dia ada dalam arti dia bermanfaat bagi dirinya, bagi orang di sekitarnya dan bagi lingkungan yang lebih luas lagi kalau bisa: bagi bangsa dan negaranya.

Custom Search

SURAT DARI IBU YANG TERKOYAK HATINYA

(from: pengusahamuslim.com)
Anakku…

Ini surat dari ibu yang tersayat hatinya. Linangan air mata bertetesan deras menyertai tersusunnya tulisan ini. Aku lihat engkau lelaki yang gagah lagi matang. Bacalah surat ini. Dan kau boleh merobek-robeknya setelah itu, seperti saat engkau meremukkan kalbuku sebelumnya.

Sejak dokter mengabari tentang kehamilan, aku berbahagia. Ibu-ibu sangat memahami makna ini dengan baik. Awal kegembiraan dan sekaligus perubahan psikis dan fisik. Sembilan bulan aku mengandungmu. Seluruh aktivitas aku jalani dengan susah payah karena kandunganku. Meski begitu, tidak mengurangi kebahagiaanku. Kesengsaraan yang tiada hentinya, bahkan kematian kulihat didepan mataku saat aku melahirkanmu. Jeritan tangismu meneteskan air mata kegembiraan kami.

Berikutnya, aku layaknya pelayan yang tidak pernah istirahat. Kepenatanku demi kesehatanmu. Kegelisahanku demi kebaikanmu. Harapanku hanya ingin melihat senyum sehatmu dan permintaanmu kepada Ibu untuk membuatkan sesuatu.

Masa remaja pun engkau masuki. Kejantananmu semakin terlihat, Aku pun berikhtiar untuk mencarikan gadis yang akan mendampingi hidupmu. Kemudian tibalah saat engkau menikah. Hatiku sedih atas kepergianmu, namun aku tetap bahagia lantaran engkau menempuh hidup baru.

Seiring perjalanan waktu, aku merasa engkau bukan anakku yang dulu. Hak diriku telah terlupakan. Sudah sekian lama aku tidak bersua, meski melalui telepon. Ibu tidak menuntut macam-macam. Sebulan sekali, jadikanlah ibumu ini sebagai persinggahan, meski hanya beberapa menit saja untuk melihat anakku.

Ibu sekarang sudah sangat lemah. Punggung sudah membungkuk, gemetar sering melecut tubuh dan berbagai penyakit tak bosan-bosan singgah kepadaku. Ibu semakin susah melakukan gerakan.

Anakku…

Seandainya ada yang berbuat baik kepadamu, niscaya ibu akan berterima kasih kepadanya. Sementara Ibu telah sekian lama berbuat baik kepada dirimu. Manakah balasan dan terima kasihmu pada Ibu ? Apakah engkau sudah kehabisan rasa kasihmu pada Ibu ? Ibu bertanya-tanya, dosa apa yang menyebabkan dirimu enggan melihat dan mengunjungi Ibu ? Baiklah, anggap Ibu sebagai pembantu, mana upah Ibu selama ini ?

Anakku...

Ibu hanya ingin melihatmu saja. Lain tidak. Kapan hatimu memelas dan luluh untuk wanita tua yang sudah lemah ini dan dirundung kerinduan, sekaligus duka dan kesedihan ? Ibu tidak tega untuk mengadukan kondisi ini kepada Dzat yang di atas sana. Ibu juga tidak akan menularkan kepedihan ini kepada orang lain. Sebab, ini akan menyeretmu kepada kedurhakaan. Musibah dan hukuman pun akan menimpamu di dunia ini sebelum di akhirat. Ibu tidak akan sampai hati melakukannya,

Anakku…

Walaupun bagaimanapun engkau masih buah hatiku, bunga kehidupan dan cahaya diriku…

Anakku…

Perjalanan tahun akan menumbuhkan uban di kepalamu. Dan balasan berasal dari jenis amalan yang dikerjakan. Nantinya, engkau akan menulis surat kepada keturunanmu dengan linangan air mata seperti yang Ibu alami. Di sisi Allah, kelak akan berhimpun sekian banyak orang-orang yang menggugat.

Anakku..

Takutlah engkau kepada Allah karena kedurhakaanmu kepada Ibu. Sekalah air mataku, ringankanlah beban kesedihanku. Terserahlah kepadamu jika engkau ingin merobek-robek surat ini. Ketahuilah, “Barangsiapa beramal shalih maka itu buat dirinya sendiri. Dan orang yang berbuat jelek, maka itu (juga) menjadi tanggungannya sendiri”.

Anakku…

Ingatlah saat engkau berada di perut ibu. Ingat pula saat persalinan yang sangat menegangkan. Ibu merasa dalam kondisi hidup atau mati. Darah persalinan, itulah nyawa Ibu. Ingatlah saat engkau menyusui. Ingatlah belaian sayag dan kelelahan Ibu saat engkau sakit. Ingatlah ….. Ingatlah…. Karena itu, Allah menegaskan dengan wasiat : “Wahai, Rabbku, sayangilah mereka berdua seperti mereka menyayangiku waktu aku kecil”.

Anakku…

Allah berfirman: “Dan dalam kisah-kisah mereka terdapat pelajaran bagi orang-orang berakal” [Yusuf : 111]

Pandanglah masa teladan dalam Islam, masa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam masih hidup, supaya engkau memperoleh potret bakti anak kepada orang tua.

Sumber : Almanhaj.or.id

Custom Search

Setiap orang dilahiran dengan bakat cerdas

Tanpa disadari oleh banyak orang bahwa setiap orang dilahirkan dengan bakat cerdas. Terlebih istilah cerdas selalu dihubungkan dengan kecerdasan dalam bidang ilmu pengetahuan. Sehingga banyak yang tidak menyadari bahwa istilah cerdas tidak hanya ditujukan bagi orang-orang seperti Albert Einstein ataupun jawara olimpiade sekolah.

Ada banyak macam kecerdasan mulai dari kecerdasan di bidang ilmu pengetahuan, kecerdasan di bidang musikal, kecerdasan di bidang olah raga maupun kecerdasan di bidang finansial. Jika kita sering mengenal istilah IQ maka setiap bidang memiliki ukuran IQ tersendiri. Semakin tinggi IQ di bidang itu maka semakin cerdas dan sukses Anda di bidang itu.

Pertama marilah kita melihat apa sebenarnya IQ tersebut. Berikut adalah kutipan tentang apa itu IQ dari sumber ini :

IQ adalah kependekan dari Intellegence Quotient. Hasil pembagian dua bilangan, yaitu skor yang diperoleh seorang anak dalam suatu tes kecerdasan. Skor tersebut adalah usia mental dibagi usia kronologis dan hasilnya dikalikan dengan 100 untuk dibulatkan.

Test IQ digunakan untuk mengetahui kemampuan kognitif seorang anak. Kemampuan kognitif adalah kemampuan untuk mengelompokan, desentrasi, kemampuan berpikir bolak-balik, dan konsentrasi. Namun kemampuan ini didapatkan secara bertahap, yaitu :
Tahapan Simbolik : kemampuan untuk menggunakan simbol, contohnya kemampuan berbahasa. Seperti menggunakan kata “kursi” untuk merujuk pada sebuah benda berkaki empat.
Tahapan berhayal : kemampuan simbolik juga diterapkan dalam hayalan, seperti menganggap cd sebagai kapal ufo. Tahapan ini sangat membantu perkembangan anak kita, dengan simbolik anak-anak lebih cepat menguasai banyak kosakata baru.
Tahapan mengelompokan : mengelompokan berdasarkan warna, bentuk maupun ukuran.
Tahapan mengurutkan : setelah mengelompokkan maka anak harus mampu mengurutkan berdasarkan aturan tertentu. Kemampuan ini akan membantu anak dalam menerapkan suatu aturan pada suatu masalah.

Namun sayangnya orang tua seringkali menggunakan test IQ sebagai ukuran kecerdasan dalam sebuah bidang saja, yaitu kecerdasan di bidang ilmu pengetahuan. Sehingga mereka membombardir anak-anak mereka dengan kursus-kursus pelajaran yang seharusnya sudah diajarkan di sekolah. Hasilnya adalah kejenuhan dan keseimbangan pribadi kurang terlatih.

Salah satu cara untuk melatih kemampuan kognitif adalah melatih kemampuan mengenal jati diri dan mengolah diri. Jadi orang tua seharusnya memberikan pilihan kepada anak sehingga dapat memuncul bakat cerdasnya dalam suatu bidang. Tidak melulu direlasikan dengan kecerdasan di bidang ilmu pengetahuan.

Di dunia kita mengenal Mozart atau Vanessa Mae yang merupakan jenius di bidang musikal. Kemudian kita mengenal Michael Jordan dan Tiger Woods di bidang olah raga. Di politik kita mengenal banyak politikus berbakat seperti Barack Obama. Jadi jika kita melihat dengan cermat selain Albert Einstein ada banyak orang cerdas di berbagai bidang. Point yang dapat dipetik disini bahwa mengetahui bakat cerdas Anda akan memudahkan Anda mencapai kesuksesan di bidang tersebut.

Namun bakat cerdas tidak akan berarti apa-apa jika kita tidak melatihnya. Contoh jika saja Michael Jordan tidak belajar tentang basket mungkin dia tidak akan sesukses hari ini, atau jika saja Mozart tidak belajar tentang musik maka kita tidak akan mendengar karya Simfoni no. 41 yang terkenal itu. Jadi penting bagi kita untuk melatih diri kita untuk meningkatkan kecerdasan di bidang itu. Semakin banyak masalah yang bisa kita pecahkan semakin tinggi IQ kita di bidang itu.

Contoh di bidang kecerdasan finansial, semakin banyak masalah keuangan yang kita pecahkan maka secara finansial kita semakin cerdas. Masalah yang dahulunya besar menjadi masalah kecil dan kita menjadi lebih percaya diri karena kecerdasan kita meningkat. Tidak heran jika banyak pengusaha sukses seperti Bob Sadino berhasil menggapai posisi saat ini karena sudah berlatih dengan sangat keras selama hidupnya.

Faktor lain yang mendukung kecerdasan Anda adalah lingkungan. Jika Anda tidak memiliki lingkungan yang memadai untuk meningkatkan kecerdasan Anda maka akan sulit bagi Anda untuk berkembang. Mungkin kita tidak akan pernah mendengar nama Tiger Woods jika tidak ada lapangan golf. Atau mungkin kita tidak akan mengenal nama Ariel Peterpan jika Ia tidak bertemu dengan teman-teman musiknya.

Jadi penting bagi Anda memilih lingkungan yang sesuai dengan kecerdasan yang ingin Anda kembangkan. Jika Anda ingin pintar di ilmu pengetahuan bergabunglah dengan klub-klub pengetahuan. Jika ingin pintar bermain musik maka bersosialisasilah dengan teman sesama pemusik. Penting disini kita juga perlu mengembangkan kecerdasan emosi (EQ) , yang salah satunya berhubungan dengan kemampuan membina hubungan dengan orang lain dan bekerja sama dengannya.

Kecerdasan Emosi lainnya yang sangat mendukung kesuksesan Anda adalah kemampuan untuk mengenali, mengelola dan mengekspresikan emosi diri sendiri. Semakin cerdas seseorang maka semakin stabil emosinya dan pintar dalam memotivasi dirinya.

Saya menutup artikel ini dengan menekankan bahwa siapapun Anda, Anda pasti memiliki bakat cerdas. Permasalahannya adalah bagaimana Anda menemukan bakat Anda dan melatihnya untuk mengasah kecerdasan tersebut sehingga mencapai kesuksesan yang diinginkan

Monday, January 19, 2009

Kiat Memilih Bisnis MLM

Multi Level Marketing atau MLM belakangan ini memang banyak dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam mencari penghasilan tambahan. Apakah anda salah satunya? Intip kiat ini untuk panduan Anda berbisnis!

Banyak ibu rumah tangga yang memanfaatkan waktu luangnya di rumah untuk berbisnis MLM. Bahkan ada lho, yang menjadikan bisnis MLM sebagai penghasilan utamanya. Namun, semua itu bisa terjadi jika sudah sukses pada level tertentu dari jaringan MLM yang diikuti.

Sebenarnya MLM itu apa sih? MLM adalah sebuah bisnis pemasaran atas suatu produk yang dilakukan melalui banyak tingkatan atau level, yang sering disebut dengan up-line (tingkat atas) dan down-line (tingkat bawah). Gampangnya sih, sistem pemasaran dan penjualan atas suatu produk dengan menggunakan sistem jaringan atau networking. Up-line diharuskan untuk mencari down-line sebanyak-banyaknya agar mendapatkan bonus yang berlipat.

Di Indonesia, bisnis MLM makin berkembang dengan pesat dari tahun ke tahun yang menunjukkan bisnis ini mempunyai prospek yang cukup cerah di Indonesia. Alasannya, makin berkembangnya naluri wirausaha saat ini membuat orang berlomba-lomba bekerja keras untuk masa depan yang lebih baik. Kemudian budaya persahabatan dan networking di Indonesia memungkinkan bisnis MLM yang tumbuh dari jaringan dapat berkembang pesat. Faktor pendukung lain di tengah jumlah pengangguran di Indonesia yang semakin membengkak, bisnis MLM ini bisa menjadi solusi karena mampu menciptakan kesempatan kerja yang luas.

Uniknya, bisnis MLM tidak seperti bisnis lainnya yang membutuhkan modal yang besar dan kemampuan yang tinggi. Setiap orang dari latar belakang apa pun dapat menjalankan bisnis ini. Karena suatu manajemen yang mengelola MLM biasanya akan memberikan tambahan pengetahuan bagi anggotanya, baik itu berupa seminar, maupun pelatihan langsung mengenai teknik-teknik pemasaran untuk menjalankan bisnis tersebut.

Lalu perusahaan MLM yang manakah yang sebaiknya kita pilih? Berikut tips khusus untuk Anda :

1. Perusahaan MLM yang dipilih sebaiknya yang tergabung dalam APLI (Asosiasi Penjual Langsung Indonesia). APLI adalah sebuah asosiasi yang mewadahi berbagai perusahaan MLM. Belum bakunya aturan hukum di Indonesia dalam mengatur penjualan langsung juga mendorong kebutuhan di antara perusahaan MLM menciptakan bersama aturan dan kode etik yang disepakati bersama. Perusahaan yang ingin bergabung dengan APLI harus memenuhi sejumlah persyaratan dan mendapat sertifikasi.

Mereka yang yang menjadi anggota APLI hanyalah perusahaan yang dianggap betul-betul memenuhi syarat sebagai perusahaan penjual langsung. Karena itulah, lewat APLI, kita juga bisa mengenali mana perusahaan yang MLM dan yang bukan. Maklum, saat ini juga ada banyak perusahaan yang bukan MLM, tetapi ikut mengaku-aku sebagai MLM untuk menarik dana dari masyarakat. Hati-hati lho akan hal ini.

2. Bila Anda ingin memiliki pelanggan tetap, maka pilihlah perusahaan yang tidak hanya menawarkan barang dan jasa yang seragam, tetapi pilihlah yang memiliki aneka ragam barang dan jasa untuk ditawarkan; dan yang terpenting, memiliki jaminan atas kualitas barang dan jasa yang dijualnya agar bisa ditukar apabila tidak sesuai dengan kualitas yang sebenarnya.

3. Pilihlah perusahaan yang para distributornya memiliki sistem keberhasilan untuk bisa sukses, di mana sistem tersebut sebaiknya harus sudah teruji dan terbukti mampu mencetak banyak orang menjadi berhasil. Idealnya, sistem tersebut hendaknya bisa dijalankan oleh orang dari berbagai macam latar belakang usia, pekerjaan, pendidikan, jenis kelamin, bahkan oleh mereka yang tidak pernah berbisnis sama sekali. Sistem yang baik biasanya juga menyediakan alat-alat bantu usaha, seperti buku-buku kepribadian, kaset-kaset yang memberikan motivasi dan teknik, serta pertemuan-pertemuan yang bisa dihadiri. Jika ada perusahaan MLM yang menawarkan janji manis hasil besar tanpa harus kerja keras, sebaiknya Anda tinggalkan saja.

4. Nah yang terakhir, untuk menunjukkan suatu perusahaan MLM bonafide atau tidak adalah minimal dengan melihat apakah perusahaan tersebut diterima secara nasional sistem bisnisnya. Biasanya, mereka juga akan mengutarakan visi-misinya bagi kesejahteraan perusahaan dan jaringan distributornya.

Dengan demikan, harapan saya, penjelasan di atas dapat dijadikan acuan bagi Anda yang berminat untuk menjadikan bisnis MLM sebagai sarana untuk mencari penghasilan tambahan. Sebagai tambahan, kunci kesuksesan bisnis MLM adalah konsisten karena bisnis MLM dibangun dengan jaringan, dan jaringan itu hanya akan terbangun jika terus-menerus dibentuk. Jika Anda tinggalkan di tengah jalan, mungkin Anda harus mulai dari awal lagi untuk membangunnya kembali

Tuesday, January 13, 2009

Manfaatkan Facebook

Dunia maya juga dapat mendatangkan keajaiban bagi karier Anda. 
 

  1. Jejaring yang lebih luas. Anda bisa mengumpulkan kembali teman lama, juga efektif untuk menjaring klien baru.
  2. Memperkuat komunitas. Ada banyak sekali komunitas facebook yang bisa diikuti. Jangan sampai Anda ketinggalan.
  3. Update berbagai info event. Kini hampir semua undangan acara ada versi facebook-nya.
  4. Mengintip curhat klien. Anda jadi tahu jika kebetulan klien langsung bereaksi, begitu selesai meeting dengan Anda.
  5. Coba juga yang lain. Kalau Anda sempat, rambah juga situs-situs ini: LinkedIn, Plurk, Twitter, atau Swurl.

“Bunda Kerja Dulu, Ya, Sayang...

(from: femina online)

Setelah menjalani cuti hamil, sudah waktunya Anda kembali ngantor. Terbayang akan bebas dari rutinitas mengurus bayi dan senang kembali pada kesibukan dunia kerja. 

Namun, ketika tatapan Anda terpaku pada si kecil yang tampak begitu damai dalam tidurnya, Anda pun lalu terkungkung dalam sebuah dilema, sebuah konflik batin yang panjang dan seolah tak berujung. 

BISA MEMICU DEPRESI
Sebuah studi di Amerika Serikat menunjukkan, antara 1991-1995, 67% wanita AS yang mengandung anak pertama ternyata tetap bekerja hingga waktunya melahirkan, dan 52% wanita di sana baru kembali bekerja enam bulan setelah melahirkan. Mereka memanfaatkan fasilitas cuti dalam tanggungan (paid leave) yang disediakan oleh perusahaan. Masih dari studi tersebut, 27% wanita berhenti bekerja sebelum atau sesudah melahirkan. 

Menurut Dra. Ira Petranto, PSI, MM, psikolog dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia, selain dipicu oleh faktor biologis (menurunnya kadar hormon tertentu, kelelahan fisik dari proses melahirkan), baby blues juga dipicu oleh berbagai faktor psikologis. Antara lain, perasaan tidak menarik lagi, rasa percaya diri yang memudar dan sulit berkonsentrasi, juga menurunnya gairah seksual. 

Selain itu, banyak di antara ibu yang merasa terpaksa kembali bekerja dan meninggalkan bayinya di rumah, mengalami shock akibat ketidaksiapannya menjalani masa transisi. Para ibu ini sulit menjalankan tugas dan tanggung jawab, dan sulit membagi perhatian antara pekerjaan dan keluarga.

CUTI HAMIL EFEKTIF
Masa cuti hamil memang hendaknya dipergunakan sebaik-baiknya, untuk mempersiapkan mental sebelum kembali ke kantor. Paling tidak, sebulan sebelum hari H si ibu sudah berlatih melakukan ‘manajemen pagi’, yaitu melakukan tugas-tugas mengasuh si kecil dan persiapan ke kantor secara rutin dan tepat waktu. 

Agar bisa segera back on track, sebaiknya ia tak segan-segan untuk bertanya pada kolega maupun atasannya. Jika si ibu sudah telanjur tertinggal pekerjaan, tak ada cara lain selain bekerja lebih keras dari biasanya.

Sayangnya, Ira melihat adanya kecenderungan bahwa ibu-ibu yang baru melahirkan mempersingkat masa cuti melahirkan dengan alasan takut kalau-kalau posisi kariernya diserobot orang lain. Padahal, masa cuti 1,5 bulan setelah melahirkan adalah waktu minimal yang diperlukan seorang ibu untuk pulih secara biologis maupun psikologis.

MERAJUT HUBUNGAN BERKUALITAS
Wanita yang mengalami krisis psikologi pascamelahirkan perlu menyusun kembali hubungan yang berkualitas dengan anggota keluarganya. Si kecil yang merajuk setiap kali si ibu akan pergi bekerja adalah ungkapan perasaan terancam karena ditinggalkan. Untuk mengatasinya, sang ibu perlu menciptakan secure attachment. 

Secure attachment bisa dihasilkan dari hubungan yang berkualitas, yang terjalin antara ibu dan bayi. Caranya, si ibu perlu menghindari sikap cemas berlebihan dan over-protective, serta menjalin kedekatan yang hangat, akrab, dan proporsional dengan si kecil. 

Pada akhirnya, keluarga memegang peranan penting untuk memulihkan kestabilan emosi para ibu. Keluarga yang dimaksud mencakup suami, orang tua, termasuk si pengasuh. Dukungan ini bisa bersifat fisik (mengambil alih tugas merawat bayi) maupun emosional (menghibur, menjadi teman bicara). Dengan upaya seluruh anggota keluarga, niscaya wanita yang baru menjadi ibu akan lebih mudah melewati masa krisis ini. Dan, ia pun siap menjalankan tugas barunya sebagai seorang ibu yang juga bekerja demi kesejahteraan keluarga.

Join my network at DBC-N

Ketika Hasrat Meraih Sukses Lenyap

(from: femina online)

Ketika 6 tahun lalu Karina (35) menjadi karyawati baru di sebuah perusahaan, prestasinya sangat menonjol. Promosi demi promosi dengan cepat dilaluinya. Kini, tinggal selangkah ia akan menduduki posisi vice president. Namun, kinerjanya malah menurun. 

TAKUT GAGAL ATAU TAKUT SUKSES?
Kondisi seperti yang dialami Karina di atas, menurut Eileen Rachman, direktur Experd, sebuah biro konsultasi karier dan sumber daya manusia, dapat dikategorikan sebagai fear of success. Ketakutan akan kesuksesan berbeda dari ketakutan akan kegagalan (fear of failure). Fear of failure biasanya lebih gampang dideteksi dan dirasakan. Sebaliknya, fear of success (FS) dapat terjadi dalam jangka panjang, orang yang mengalami tidak langsung sadar sedang terkena FS. 

Sebuah contoh diungkapkan Prof. Dr. Sarlito Wirawan Sarwono, dekan Fakultas Psikologi UI. “Di kampus saya ada dua atau tiga doktor senior, semuanya wanita, yang sudah sejak beberapa tahun terakhir ini laik dipromosikan menjadi profesor, tuturnya. “Tapi, ibu-ibu itu menunda-nunda terus proses promosinya. Alasannya, tidak mau terlalu sering ke luar kota. Tapi, Sarlito menduga, alasan sesungguhnya mereka melepas peluang naik pangkat itu lebih karena persoalan suami. “Soalnya, suami mereka hanya karyawan biasa, katanya.

Nyatanya, banyak orang yang mengalaminya, bahkan juga pria, seperti yang diungkapkan pengarang buku 10 Secrets for Success and Inner Peace, Wayne W. Dyer. Di negara-negara berkembang, khususnya di dunia Timur, tulis Dyer, pria pun enggan terlalu maju atau menonjol. Di antara sekelompok orang, dalam perusahaan atau partai politik, hanya satu-dua orang yang boleh menonjol, yaitu yang dianggap paling senior atau paling berwibawa. 
Yang lainnya tidak boleh lebih . Gejala ini dinamakan motivational gravity (MG), yaitu daya tarik ke bawah bagi motivasi yang terlalu mencuat. Bedanya dengan FS, MG lebih disebabkan oleh faktor tekanan dari luar, sementara FS lebih merupakan dorongan dari dalam diri sendiri. 

Secara umum, FS lebih banyak terdapat pada wanita daripada pria. Karena itulah, lanjut Sarlito, walaupun wanita sudah dididik dan disekolahkan setinggi mungkin dan selalu diberi tahu agar tidak terlalu bergantung pada pria, pada praktiknya tetap saja mereka diharapkan menikah, mempunyai suami dan anak-anak, dan balik lagi ke dapur.

MENCEGAH HASRAT BERPRESTASI
Gejala FS, kata Eileen, biasanya menimpa mereka yang sedang berada di comfort zone. Di ‘wilayah nyaman’ itu, seseorang enggan berpindah ke wilayah lain, bahkan juga ketika wilayah lain itu menjanjikan sesuatu yang lebih baik. “Sehingga, mereka sering mencari-cari pembenaran atas sikapnya, entah dengan mengomel, atau menyalah-nyalahkan orang lain dan perusahaan tempatnya bekerja, ketika ia dipromosikan. Padahal, alasan sebenarnya adalah tidak mau pindah dari tempatnya karena sudah kerasan di sana, kata Eileen. Lalu, adakah penyebab FS? Mungkinkah bisa dihindari? Sarlito mencoba mengkajinya lewat teori Sigmund Freud, pendiri aliran psikoanalisis. Bahasan mengenai FS pada wanita dihubungkannya dengan kisah Oedipus, seorang raja dalam mitologi Yunani kuno. Tanpa sadar, ia telah membunuh ayahnya, raja di Thebes, dan mempersunting sang permaisuri, yang sebenarnya ibunya sendiri. Istilah Oedipus ini dipinjam Freud untuk menunjukkan gejala yang secara naluriah ada pada setiap anak untuk secara seksual mencintai ibunya sendiri (pada anak laki-laki) atau ayahnya sendiri (pada anak perempuan). Oleh Freud, gejala ini kemudian dinamakan Oedipus Complex.

Pada anak perempuan, ada nama khusus untuk ini, yaitu Electra Complex. Entah mengapa dinamakan demikian, yang jelas intinya sama, yaitu dalam alam ketidaksadarannya, anak perempuan mendambakan bercinta dengan ayahnya sendiri. Karena takut kehilangan sosok ayah, maka ia berusaha untuk selalu menuruti kemauan ayahnya dan akan senang kalau perilakunya itu dipuji ayah. Ketika ia dewasa, hasratnya untuk mendapat kasih sayang ayah dialihkan kepada pria pada umumnya, khususnya pada suami atau kekasihnya. 

Karena itu, seorang pakar psikoanalisis zaman sekarang, David Krueger, dalam bukunya, Success and the Fear of Success in Women: A Development and Psychodynamic Perspectives, mengatakan bahwa anak perempuan selalu mendapat kasih sayang ayah jika ia berlaku submisif (merendah, menerima) dan tradisional. Tetapi, ia selalu mendapat reaksi negatif dari ayah, jika ia terlalu agresif, asertif (aktif menyatakan kehendaknya), dan berperilaku seperti pria yang mandiri. Ini akan mencegah hasrat-hasrat berprestasinya. Motivasi untuk sukses pada diri wanita seperti itu, akan disabotnya sendiri.

“Teori ini sejalan dengan temuan para peneliti bahwa pada wanita, kebutuhan akan afiliasi lebih kuat ketimbang kebutuhan akan prestasi, kata Sarlito. Hal ini juga yang membuat wanita enggan mencapai sesuatu yang lebih tinggi lagi dalam hidupnya, meskipun menjanjikan kesuksesan yang lebih besar. Karena umumnya orang tidak sadar bahwa ia terkena FS, Eileen menyarankan agar kita berhati-hati bila menerima tanda-tandanya. “Salah satu tanda yang paling menonjol adalah ketika tiba-tiba hasrat untuk meraih sesuatu itu menghilang, kata Eileen. 

DI RUMAH GANTI DASTER
Tidak gampang memang mendeteksi kehadiran FS yang terjadi dalam alam ketidaksadaran manusia. Sebab, boleh jadi hilangnya hasrat berprestasi juga dapat disebabkan oleh rasa malas. “Kalau seseorang tak mau dicalonkan untuk naik pangkat dengan alasan tidak mau bekerja lebih rajin, tidak mau mencurahkan waktu lebih banyak, masih ingin banyak waktu untuk bergaul, ini, sih, namanya malas saja. Bukan takut pada kesuksesan itu sendiri, ujar Eileen. 

Eileen menyarankan agar kita menyisihkan waktu untuk berkontemplasi, untuk memahami apa yang sedang terjadi dalam diri kita. Selain itu, menurutnya, perlu ada redefinisi tentang sukses. “Sebaiknya sukses tidak didefinisikan sebagai sukses itu sendiri, tapi diiringi oleh kesadaran bahwa sukses itu baru awal dari kesuksesan lain.
Lebih jauh Sarlito menyebutkan bahwa dalam ilmu psikologi, psikoanalisis yang sangat memperhitungkan alam ketidaksadaran manusia, bukan satu-satunya teori. Teori-teori lain yang lebih berbasis kesadaran (kognisi) dan sosial (teori psikososial) menyatakan bahwa setiap orang mempunyai dorongan untuk maju. Dorongan maju itu tidak terhambat oleh FS yang bersumber pada Oedipus Complex, melainkan pada ada atau tidak adanya dukungan sosial terhadap diri seseorang. Akibatnya, seseorang akan jauh dari FS kalau ia percaya diri. 
“Kepercayaan diri timbul jika ia dipercaya oleh orang lain di sekitarnya, khususnya yang terdekat, seperti orang tua, kerabat, teman, guru, dan atasan, kata Sarlito, menerangkan. 

Hasil penelitian juga membuktikan bahwa wanita yang didukung oleh mitra prianya, termasuk ayah dan suami, akan lebih maju ketimbang wanita yang tidak mendapat dukungan seperti itu. “Wanita-wanita sukses, dari artis sampai dosen atau diplomat, mempunyai suami dan keluarga yang tidak saja mendukung, tetapi juga mendorong kariernya. Sering kali para suami itu sendiri adalah orang yang juga sukses dalam bidangnya, kata Sarlito.

Memang ideal, bila suami atau pria-pria di sekitar kita memahami karier kita. Tapi, bagaimana halnya jika mereka tidak mendukung? Sarlito menyebutkan dua pilihan, yaitu mengikuti kemauan si pria, atau memilih jalan sendiri. Kalau seorang wanita mengikuti kemauan orang lain, maka ia terpengaruh oleh MG dan FS. Bila ia memilih jalannya sendiri, ada kemungkinan ia harus berpisah, atau bercerai dari seorang pria, atau sejak awal memilih untuk tidak mengikatkan diri pada pria sama sekali. 

“Banyak wanita sukses seperti ini. Kita tidak perlu mencelanya, karena mereka sekadar menjalankan pilihan hidup. Kita semua setiap saat harus memilih, mengikuti kehendak orang lain, atau mengikuti kemauan sendiri. Antara tunduk pada ketakutan-ketakutan yang datang dari dalam diri sendiri, atau mencoba mengalahkan perasaan-perasaan itu, ujar Sarlito. 

Saran dari Eileen lebih condong pada mengikuti kemauan pria, namun dengan taktik tersendiri, yang disebutnya sebagai cara mempresentasikan sukses. “Kalau misalnya kita sukses, entah itu sebagai doktor, CEO atau pimpinan perusahaan, atau sebagai tokoh, ketika tiba di rumah, kita harus lekas-lekas berganti ‘pakaian’, katanya. “Jangan sampai CEO di kantor juga masih berlaku di rumah. Tanggalkan atribut kesuksesan, dan presentasikan sikap sebagai istri atau ibu. Itu juga yang saya lakukan selama ini. Di rumah, kita ganti daster saja. Bila makanan favorit suami kita ayam kodok, ya, ketika cuti atau akhir pekan kita buatkan ayam kodok itu, imbuh Eileen, yang juga pimpinan sebuah perusahaan mebel ini. Anda sendiri, mau pilih yang mana?

Perempuan Indonesia Rentan Osteoporosis

Sekitar 63 persen perempuan di Indonesia mengalami kekurangan vitamin D sehingga rentan terkena osteoporosis (keropos tulang) akibat mengkonsumsi kurang dari sepertiga asupan kalsium yang dianjurkan. 


Berdasarkan hasil analisis data Risiko Osteoporosis yang dipublikasikan tahun 2006, Medical Nutrition Support Manager Fonterra Brands Indonesia, kata Dr. Tria Rosemiarti di Makassar, belum lama ini, prevalensi osteoporosis (osteoporosis) di Indonesia saat ini mencapai 41,75 persen. Hal itu, menurut dia, bahwa dua dari lima penduduk di Indonesia memiliki risiko terkena osteoporosis. Dari hasil riset yang dilakukan Universitas Indonesia (UI) bekerjasama dengan Otago University New Zaeland dan University Putra di Malaysia, diketahui bahwa rata-rata intake kalsium dari wanita Indonesia hanya 270 miligram sehari.


Hal tersebut menunjukkan konsumsi kalsium hanya 27 persen dari jumlah harian yang dianjurkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu 1000 miligram per hari untuk orang dewasa. Padahal kalsium dan vitamin D merupakan nutrisi penting untuk membentuk tulang yang kuat dan menjaga kesehatan tulang yang optimal. Tanpa nutrisi yang kuat, tulang akan berisiko menjadi tipis, keropos dan mudah patah. Sementara, vitamin D dihasilkan dari paparan sinar matahari yang diterima tubuh, sedangkan kalsium ditemukan pada makanan-makanan olahan dari susu, sayuran hijau dan ikan-ikanan. 


Resiko osteoporisis ini, dapat dicegah dengan berjalan kaki, berolahraga menggunakan beban agar dapat menopang berat tubuh sendiri. Olahraga seperti ini akan membuat seluruh struktur tulang mendapatkan pembebanan yang berguna untuk melatihnya tetap kuat dan padat. 

Hal senada juga dikemukakan dr Agus Sambo dari Perosi Cabang Makassar yang menyebutkan bahwa penyakit keropos tulang ini biasa disebut `silent desease` karena jarang terdapat gejala ataupun tanda-tandanya hingga akhirnya menjadi parah dan menyebabkan banyak massa tulang yang hilang. "Osteoporosis dapat dicegah selain melalui pola makan yang mengandung kalsium tinggi dari vitamin D, juga melalui olahraga yang benar, teratur dan terukur seperti misalnya jalan kaki," katanya, demikian Antara.

Monday, January 12, 2009

4 Alasan Perempuan Cocok Berbisnis

Selain sama-sama perempuan, apa kesamaan lain antara Oprah Winfrey, Sumiwilujeng "Brownies Kukus Amanda", dan Moeryati Soedibyo?

Ya, ketiganya adalah perempuan-perempuan yang sukses membuat terobosan sekaligus menjadi enterpreuneur hebat di bidangnya masing-masing. Oprah sukses di industri media antara lain lewat talkshownya yang fenomenal "The Oprah Show", Sumiwilujeng mendulang untung dari brownies kukus Amanda yang menjadi salah satu oleh-oleh kuliner favorit dari Bandung, sementara Moeryati Soedibyo merupakan pengusaha kosmetik papan atas di negeri ini.

Tentu ada banyak tokoh perempuan lainnya yang sukses berbisnis. Ketiga sosok tersebut hanyalah contoh kecil saja. Malahan, Anda pun bisa menjadi salah satunya. Apalagi ternyata, kaum hawa amat cocok berkecimpung di dunia bisnis.

Simak empat alasan utama mengapa perempuan harus berbisnis, seperti yang disampaikan General Manager Yummy Food Utama, Muassis Andang dalam seminar "Perempuan dan Uang" yang digelar Nova dan BundaInbiz, Sabtu, (30/8).

1. Memperkecil Resiko
Di masa sekarang, bukan hal asing lagi kalau dalam rumah tangga baik suami maupun istri sama-sama bekerja. Namun, tak jarang pula hanya suami yang bekerja dan menjadi tulang punggung ekonomi keluarga. Nah, agar bisa semakin menunjang kebutuhan hidup sehari-hari, tak ada salahnya bila istri menjalankan bisnis dari rumah.

Dengan begitu, sumber pemasukan dari suami tetap "aman" sementara istri bisa ikut menunjang nafkah keluarga. Resiko suami ditegur kantor karena berbisnis di luar pekerjaan utamanya pun bisa dihindari. Yang perlu diingat, suami-istri saling mendukung dalam menjalankan bisnis tersebut.

2. Multitasking
Salah satu kelebihan yang dimiliki perempuan adalah bisa mengerjakan banyak hal sekaligus (multitasking). Misalnya, memasak sambil menjaga anak. Karakteristik ini adalah kompetensi dasar yang dibutuhkan dalam berbisnis, "Dan ini tidak dimiliki pria," kata Muassis. Perempuan bisa menjalankan fungsi-fungsi dalam bisnis sekaligus mulai dari pemasaran, penjualan, sampai manajemen SDM.

3. Pengambil Keputusan
Coba perhatikan, umumnya siapa yang menentukan pilihan rumah yang akan dibeli, perabotan dan keperluan rumah tangga, atau baju dan kemeja untuk suami. Para ibu, bukan? "Disadari atau tidak, wanita merupakan pengambil keputusan utnuk hampir setiap pembelian yang terjadi," ujar Muassis.

Bisa dikatakan, perempuan adalah konsumen terbesar dari hampir semua produk yang ada di pasaran. Jika posisinya di balik perempuan sebagai produsen atau pebisnis, maka "perempuan akan lebih faham dan dapat merasakan keinginan konsumen sebagai representasi dari dirinya sendiri," jelas Muassis.

4. Era Informasi
Satu hal lagi yang menjadi kelebihan perempuan adalah kemampuannya membentuk networking dan berkomunikasi. Ini bisa ditunjukkan lewat komunitas-komunitas yang banyak diikuti dan dibentuk perempuan. Utamanya, di era teknologi dan informasi seperti sekarang ini. Muassis menyebutkan, sebuah penelitian di Amerika Serikat menunjukkan pada tahun 2000, enam dari 10 pengguna website adalah perempuan. Bisnis online pun menjadi alternatif yang menguntungkan.

Dengan naluri berkomunikasi dan networking perempuan yang umumnya melebihi pria, Muassis optimis perempuan akan lebih sukses berbisnis dengan memanfaatkan teknologi informasi yang berkembang kian pesat.

Siapa tahu, dengan mengoptimalkan empat hal tersebut dan disertai perencanaan dan pengelolaan yang matang, Anda pun bisa menjadi Oprah, Moeeryati, dan Sumiwilujeng berikutnya.

Kiat Memilih Bisnis MLM

Multi Level Marketing atau MLM belakangan ini memang banyak dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam mencari penghasilan tambahan. Apakah anda salah satunya? Intip kiat ini untuk panduan anda berbisnis! 

Banyak ibu rumah tangga yang memanfaatkan waktu luangnya dirumah untuk berbisnis MLM. Bahkan ada, lho, yang menjadikan bisnis MLM sebagai penghasilan utamanya. Tapi semua itu bisa terjadi jika sudah sukses pada level tertentu dari jaringan MLM yang diikuti.

Sebenarnya MLM itu apa sih? MLM adalah sebuah bisnis pemasaran atas suatu produk yang dilakukan melalui banyak tingkatan atau level, yang sering disebut dengan up-line (tingkat atas) dan down-line (tingkat bawah). Gampangnya sih, sistem pemasaran dan penjualan atas suatu produk dengan menggunakan sistem jaringan atau networking. Up-line diharuskan untuk mencari down-line sebanyak-banyaknya agar mendapatkan bonus yang berlipat.

Di Indonesia, bisnis MLM makin berkembang dengan pesat dari tahun ketahun yang menunjukkan bisnis ini mempunyai prospek yang cukup cerah di Indonesia. Alasannya, makin berkembangnya naluri wirausaha saat ini membuat orang berlomba-lomba bekerja keras untuk masa depan yang lebih baik. Kemudian budaya persahabatan dan networking di Indonesia memungkinkan bisnis MLM yang tumbuh dari jaringan dapat berkembang pesat. Faktor pendukung lain di tengah jumlah pengangguran di Indonesia yang semakin membengkak, maka bisnis MLM ini bisa menjadi solusi karena mampu menciptakan kesempatan kerja yang luas.

Uniknya, bisnis MLM tidak seperti bisnis lainya yang membutuhkan modal yang besar dan kemampuan yang tinggi. Setiap orang dari latar belakang apapun dapat menjalankan bisnis ini. Karena suatu manajemen yang mengelola MLM biasanya akan memberikan tambahan pengetahuan bagi anggotanya, baik itu berupa seminar maupun pelatihan langsung mengenai teknik-teknik pemasaran untuk menjalankan bisnis tersebut.

Lalu perusahaan MLM yang manakah yang sebaiknya kita pilih? Berikut tips khusus untuk Anda :

1. Perusahaan MLM yang dipilih sebaiknya yang tergabung dalam APLI (Asosiasi Penjual Langsung Indonesia). APLI adalah sebuah asosiasi yang mewadahi berbagai perusahaan MLM. Belum bakunya aturan hukum di Indonesia dalam mengatur penjualan langsung juga mendorong kebutuhan di antara perusahaan MLM menciptakan bersama aturan dan kode etik yang disepakati bersama. Perusahaan yang ingin bergabung dengan APLI harus memenuhi sejumlah persyaratan dan mendapat sertifikasi.

Mereka yang yang menjadi anggota APLI hanyalah perusahaan yang dianggap betul-betul memenuhi syarat sebagai perusahaan penjual langsung. Karena itulah, lewat APLI kita juga bisa mengenali mana perusahaan yang MLM dan yang bukan. Maklum, saat ini juga ada banyak perusahaan yang bukan MLM namun ikut mengaku-ngaku sebagai MLM untuk menarik dana dari masyarakat. Hati-hati lho akan hal ini.

2. Bila Anda ingin memiliki pelanggan tetap, maka pilihlah perusahaan yang tidak hanya menawarkan barang dan jasa yang seragam, tapi pilihlah yang memiliki aneka ragam barang dan jasa untuk ditawarkan. Dan yang terpenting memiliki jaminan atas kualitas barang dan jasa yang dijualnya, agar bisa ditukar apabila tidak sesuai dengan kualitas yang sebenarnya.

3. Pilihlah perusahaan yang para distributornya memiliki sistem keberhasilan untuk bisa sukses, di mana sistem tersebut sebaiknya harus sudah teruji dan terbukti mampu mencetak banyak orang menjadi berhasil. Idealnya, sistem tersebut hendaknya bisa dijalankan oleh orang dari berbagai macam latar belakang usia, pekerjaan, pendidikan, jenis kelamin, bahkan oleh mereka yang tidak pernah berbisnis sama sekali. Sistem yang baik biasanya juga menyediakan alat-alat bantu usaha seperti buku-buku kepribadian, kaset-kaset yang memberikan motivasi dan teknik, serta pertemuan-pertemuan yang bisa dihadiri. Jika ada perusahaan MLM yang menawarkan janji manis hasil besar tanpa harus kerja keras, sebaiknya Anda tinggalkan saja.

4. Nah yang terakhir, untuk menunjukkan suatu perusahaan MLM bonafid atau tidak adalah minimal dengan melihat apakah perusahaan tersebut di terima secara nasional sistem bisnisnya. Biasanya mereka juga akan mengutarakan visi-misinya bagi kesejahteraan perusahaan dan jaringan distributornya.

Dengan demikan, harapan saya, penjelasan diatas dapat dijadikan acuan bagi Anda yang berminat untuk menjadikan bisnis MLM sebagai sarana untuk mencari penghasilan tambahan. Dah sebagai tambahan, kunci kesuksesan bisnis MLM adalah konsisten. Karena bisnis MLM dibangun dengan jaringan. Dan jaringan itu hanya akan terbangun jika terus-menerus dibentuk. Jika Anda tinggalkan di tengah jalan, mungkin Anda harus mulai dari awal lagi untuk membangunnya kembali

join my network : www.dbc-networks.co.cc

Tanya Jawab Investasi Lewat Internet

(artikel Tabloid Nova online)

Pak Safir Yth,
Saya Budi Nursanto, umur 27 tahun, masih lajang. Ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan pada Bapak, sehubungan dengan maraknya penawaran usaha lewat internet.


Belakangan ini saya banyak sekali menerima e-mail dari teman-teman yang menawarkan untuk melakukan bisnis lewat situs internet. Situs-situs itu menawarkan jenis investasi dalam jumlah sedikit, yang bisa menghasilkan pendapatan lumayan besar.

Terkadang saya tergoda juga, dan berpikir, "Ah, mengapa tidak dicoba saja. Siapa tahu beruntung. Toh modalnya kecil, bukan?" Tetapi sampai sekarang saya belum berani mencobanya, Pak, karena terus terang saya masih ragu terhadap jenis bisnis di internet yang menawarkan keuntungan besar dengan modal sedikit.

Pertanyaannya, apa pendapat Bapak mengenai investasi lewat internet seperti ini? Amankah? Sebetulnya, bagaimana cara kerjanya bisnis seperti ini? Mohon penjelasannya. Terimakasih.
Budi Nursanto - Surabaya

Pak Budi yang baik
Salam kenal juga, Pak. Benar sekali, Pak, kalau kita menjelajahi, atau istilahnya surfing di internet, terdapat banyak sekali penawaran investasi dan juga transaksi dagang yang ditawarkan di situ. Sikap Bapak untuk berhati-hati sudah sangat bagus, karena memang tidak semua bisnis seperti itu baik. Ada juga yang menipu.

Dalam ilmu investasi dikenal sebuah prinsip umum, yang mengatakan bahwa semakin tinggi tingkat pengembalian investasi yang kita harap, biasanya semakin tinggi pula risiko yang ditanggung dari investasi tersebut.

Kalau saya lihat, beberapa bisnis yang ditawarkan di internet tersebut selain memberikan penawaran hasil besar walaupun dengan hanya pokok investasi yang relatif kecil, tapi memberikan risiko yang tinggi pula. Kenapa tinggi? Ya, karena kadang-kadang Anda tidak tahu berbisnis dengan siapa di situ, bukan?

Karena semua urusan dilakukan melalui dunia maya, Anda jadi tidak tahu cara kerja yang mereka lakukan. Bahkan kadangkala tidak ada perjanjian sama sekali tentang investasi tersebut. Jadi kalau Anda masuk ke bisnis ini bukan hanya bersiap akan mendapatkan hasil yang tinggi, tapi juga harus siap kehilangan investasi Anda.

Nah bagaimana untuk mengurangi risiko tersebut? Saran saya, cobalah melakukan bisnis ini dengan perusahaan yang memiliki situs yang jelas, punya SIUP serta alamat kantor yang jelas (kalau perlu, lakukan kontak per telepon untuk memastikannya). Tidak ada salahnya kalau Anda memprioritaskan diri untuk mencari perusahaan asal Indonesia, karena bila Anda merasa dirugikan, Anda masih bisa kejar mereka di Indonesia.

Sekarang, bagaimana kalau Anda ingin mencoba? Sama seperti kalau Anda beli buah dalam plastik, biasanya Anda mungkin tidak akan tahu bahwa buah itu mentah atau tidak sebelum Anda betul-betul menggigit dan merasakannya. Artinya, dalam bisnis ini Anda tidak akan mengetahui akan rugi atau tidak sebelum Anda mengalami sendiri kerugian itu.

Jadi, apa yang harus Anda lakukan supaya bisa mengurangi risiko rugi tersebut adalah dengan mengetahui bagaimana cara kerja investasi itu. Coba tanyakan ke teman-teman yang pernah ikut serta di bisnis tersebut dan carilah informasi selengkap-lengkapnya sebelum terjun ke bisnis itu. Saran saya, walaupun nilainya yang Anda investasikan di awal itu kecil, tapi cobalah untuk tidak selalu menganggap itu coba-coba dan tidak serius, sebab hal tersebut dapat membuat Anda tidak memiliki motivasi untuk menjalankan bisnisnya. Satu lagi, walaupun

Anda sudah mengumpulkan informasi lengkap dan banyak, cobalah untuk siap menerima kalau-kalau ada salah satu investasi Anda yang merugi. Kalau Anda gagal, ya, sama seperti membeli buah tadi, walaupun buah contoh yang diberikan penjual bagus, belum tentu yang kita beli bagus juga. Betul, bukan?

Bekerja Di Rumah, Mengapa Tidak?

(artikel dari Nova Online)

Ada sejumlah hal yang perlu dipertimbangkan masak-masak sebelum memutuskan untuk mulai bekerja di rumah. Pertimbangan apa sajakah itu?

Bila mulai berpikir untuk bekerja di rumah, ada baiknya Anda memiliki konsep bagus tentang bagaimana sebaiknya bekerja di rumah. Anda mungkin membayangkan, tak perlu lagi bangun pagi di jam tertentu, sarapan terburu-buru, duduk di ruang kerja, dan memulai pekerjaan dengan ceria. 

Tetapi, pada kenyataannya tak selalu seindah yang dibayangkan, lho! Biasanya, seseorang justru harus bekerja lebih keras bila ia menekuni bisnisnya di rumah, dibandingkan bila bekerja di suatu perusahaan.

Memang, sih, bekerja di rumah akan memberi banyak keuntungan. Salah satunya, yang mendasari para ibu memilih menjalankan bisnis di rumah, adalah bisa dekat dengan anak. Nah, berikut ini sejumlah hal yang harus dipertimbangkan sebelum Anda mengambil keputusan bekerja di rumah.

1. Berapa Penghasilan Yang Diharapkan?
Sesudah menuliskan jumlah penghasilan yang diharapkan, tulis pekerjaan yang akan dilakukan di rumah dengan estimasi jumlah penghasilan yang akan diperoleh. Jangan lupa, perhitungkan pula tagihan telepon, listrik, dan peralatan lain yang digunakan jika memutuskan bekerja di rumah.

Lalu, bandingkan jumlah penghasilan tadi dengan jumlah penghasilan bila Anda bekerja di suatu perusahaan, sesuai dengan bidang yang dikuasai, lalu dikurangi uang transportasi dan uang makan yang harus Anda keluarkan.

2. Masih Perlukah Tambahan Fasilitas?
Pada umumnya, bekerja di rumah tak ada "benefit" seperti asuransi kesehatan atau asuransi jiwa. Namun, tentu saja ada beberapa pengecualian.

3. Pekerjaan Yang Tersedia
Bila dipekerjakan sebagai tenaga lepas misalnya, Anda harus mengerti, perusahaan yang pemberi pekerjaan tak wajib selalu memberi pekerjaan. Ada masa sibuk dan masa tenang. 

Selama masa sibuk, mungkin Anda akan bekerja sampai 40-50 jam per minggu dan pada masa tenang hanya bekerja 10 jam per minggu. Bila penghasilan menjadi sangat penting bagi kebutuhan rumah tangga, Anda harus betul-betul menyadari hal ini.

Mungkin karena faktor itu pula, banyak orang memilih bekerja lebih dari satu jenis pekerjaan di saat yang sama, karena bila pekerjaan yang satu sedang tidak padat, mereka dapat mengerjakan proyek/ pekerjaan lainnya.

4. Apa Yang Memotivasi?
Bila Anda termasuk tipe orang yang selalu harus diberi dukungan dan dorongan, maka bekerja di rumah akan terasa sangat sulit. Anda harus betul-betul disiplin pada pekerjaan. Apalagi di rumah, Anda akan menghadapi banyak godaan. 

Jadi, sikap disiplin, konsisten, dan fokus pada jadwal dan jam kerja yang telah ditentukan sendiri, harus ditaati. Persis seperti bila Anda bekerja di suatu perusahaan.

5. Keberatankah Dengan Suasana Sunyi?
Suasana bekerja di rumah tak sama dengan suasana bila bekerja di suatu perusahaan yang memiliki banyak pegawai. Bekerja di rumah, bila tak bekerja sendiri, paling hanya dibantu 1-2 asisten. Bila Anda biasa bergaul dan tak tahan dengan rasa sepi, bekerja di rumah akan terasa sulit dan menyiksa. 

Tak mudah bagi Anda untuk menyesuaikan diri. Namun, walau bagaimanapun, Anda bisa tetap menjalin hubungan dengan teman-teman dan bertemu secara berkala. Bisa juga chatting dengan teman-teman melalui internet.

6. Fleksibilitas
Ada perusahaan yang meminta pegawainya bekerja sesuai jam kerja yang sudah ditentukan, tetapi ada juga yang lebih fleksibel dan mau menerima jam kerja yang Anda tawarkan, sebagai freelancer. Anda yang harus menentukan, tipe jam kerja seperti apa yang cocok bagi Anda. Pertimbangkan yang terbaik bagi Anda.

7. Penitipan Anak
Banyak kaum ibu ingin bekerja di rumah agar dapat memperhatikan anak sehingga tak perlu menitipkan anaknya di tempat penitipan anak. Padahal, bekerja di rumah dengan anak yang masih balita tidaklah mudah, karena perhatian Anda akan terbagi antara pekerjaan dan anak. Tetapi semuanya tergantung dari jenis pekerjaan yang dilakukan. Semakin besar usia anak, semakin mudah bagi Anda untuk bekerja di rumah. 

8. Pilih Pekerjaan Yang Disukai
Hal ini sangat penting! Mungkin saat ini Anda merasa tak penting dengan jenis pekerjaan, sejauh mendapatkan uang. Percayalah, hal ini tak akan bertahan lama. Untuk bekerja di rumah, yang Anda perlukan adalah selalu memiliki motivasi dan disiplin diri yang besar, ditambah jenis pekerjaan yang Anda sukai! 

Anda harus menyadari, termasuk tipe bagaimanakah Anda untuk tipe pekerjaan yang cocok. Apakah Anda kreatif atau pekerja keras? Cari tahu visi Anda tentang bekerja di rumah dan temukan pekerjaan yang sesuai.

9. Apakah Memang Ingin "Bekerja"?
Bila seseorang mengatakan ingin bekerja di rumah, berarti ia tak menginginkan pekerjaan tetap dan tak mau terikat. Yang mereka inginkan adalah kebebasan untuk mengatur jadwal dan jam kerja, serta melakukan pekerjaan yang memang disukai. 

Tentu saja tak ada yang tak mungkin. Demikian pula dalam menemukan jenis pekerjaan seperti yang diinginkan. Namun, hal ini tak semudah yang dibayangkan. Pertimbangkan untuk memulai usaha sendiri dengan memusatkan talenta dan kemampuan. Bila pengetahuan Anda mengenai wiraswasta belum memadai, mulailah dalami. Anda bisa tnemukan sumbernya dari internet, buku, seminar, atau orang yang berpengalaman.

Tanpa melihat jenis pekerjaan yang Anda tentukan, yang harus dipahami, bekerja di rumah tidaklah semudah yang dibayangkan dan juga sangat menantang. Tetapi, banyak yang telah melakukannya mengatakan, bekerja di rumah cukup menyenangkan. Nah, bila artikel ini memberi kesan bekerja di rumah mungkin tak cocok bagi Anda, jangan lupa bila Anda bisa saja berubah pikiran.

Bila tak terlalu termotivasi, sebaiknya pelajari dan cari tahu apa sebabnya. Berikan tantangan pada diri sendiri setiap hari dan perkuat disiplin diri. Bila kemauan cukup kuat, yakinlah Anda pasti dapat merealisasikannya. Jangan pernah menyerah pada impian Anda.

Join my network: www.dbc-networks.co.cc

(Artikel) LUKA PEREMPUAN INDONESIA

Masih ada dalam ingatan kita, beberapa waktu lalu seorang Ibu di Malang, Jawa Timur yang membunuh ke 4 anaknya dengan memberikan racun, ia pun kemudian bunuh diri. Menurut surat terakhir yang ditulisnya sebelum ia bunuh diri, alasan ia melakukan aksi meracun anaknya dan bunuh diri adalah akibat tekanan ekonomi yang mendalam.
Beberapa hari kemudian setelah peristiwa tersebut, seperti yang diberitakan di Pamekasan seorang perempuan nekat membakar diri. Perempuan tersebut bunuh diri setelah mengetahui suaminya melakukan selingkuh.
Perilaku seoarang ibu yang membunuh anaknya tentu akan mengundang pertanyaan besar dan sebagian besar masyarakat bahkan dengan serta merta menyalahkannya, karena tega membunuh darah dagingnya sendiri, membunuh anak-anak kecil yang tidak berdosa.
Dom Camara dalam bukunya yang berjudul “Spiral Kekerasan” mengatakan, sudah umum diketahui bahwa kemiskinan membunuh secara sama pastinya dengan perang yang paling brutal. Namun kemiskinan lebih dari sekedar membunuh; ia menyebabkan kerusakan fisik, kerusakan psikologis (terdapat banyak kasus subnormalitas mental akibat kelaparan), dan kerusakan moral (mereka yang dalam situasi perbudakan, sesuatu yang tidak tampak tetapi sungguh nyata, hidup tanpa kepastian akan masa depan dan harapan sehingga jatuh ke dalam fatalisme dan merosot ke dalam mental pengemis).
Kemiskinan bangsa yang diawali oleh krisis ekonomi dan menyebar diikuti dengan krisis multidimensi mengakibatkan psikologis rakyat tertekan. Di saat rakyat mengalami kesulitan untuk sekedar memenuhi kebutuhan hidup, akses pendidikan semakin sulit. sedangkan sistem hukum dan pemerintahanan semakin kacau dan tidak bisa dijadikan sandaran. Maka, pada sistuasi tersebut jiwa masyarakat sangat rentan dan merasa bahwa dunia telah menyangkalnya, bahwa dunia membencinya dengan cara yang amat keji.
Seorang perempuan yang mendapati suaminya selingkuh akan melakukan aksi-aksi fatal yang mengancam hidupnya, karena ia tidak memiliki ‘capital’ yang membuatnya tidak akan pernah sanggup menghadapi persaingan. Seorang perempuan Indonesia yang secara kultur feudal patriarki mengalami diskriminasi untuk mendapatkan akses informasi, keahlian dan pendidikan yang maju dan menghasilkan, tentu akan kelabakan ketika mendapati relasinya yang selama ini menjadi arena pengabdian diri secara total telah menghianati komitmen. Sehingga perasaan tidak memiliki apapun di dunia segera menjadi momok yang menakutkan. Apa yang akan perempuan lakukan jika ia merasa tidak siap menghadapi dunia sesungguhnya seandainya perpisahan dengan suaminya, yang selama ini tidak ia duga menjadi kenyataan, padahal secara nyata ia telah tergantung sepenuhnya pada suaminya.

Hingga saat ini dalam praktik kehidupan berbangsa dan bernegara perempuan masih saja menjadi kaum yang termarginalkan, karena memang kenyataannya perempuan masih duduk pada posisi lemah secara ekonomi, pendidikan dan retan penyakit sehingga harapan hidupnya lebih rendah. Namun perempuan tidak ada bedanya dengan laki-laki, penguasa negara yang menciptakan ideology palsu atau ilmuwan-ilmuwan yang memiliki pengetahuan luas, perempuan adalah manusia seutuhnya yang memiliki akal budi, sehingga tidak ada alasan untuk misoginis (jijik) terhadap perempuan.
Bahkan para filsuf dan ilmuwan yang berkonspirasi dengan penguasa dan kaum pemodal seringkali menciptakan kebenaran-kebenaran ilmiah semu guna mendukung kepentingan patriarkinya. Teori-teori yang dicetuskan mencoba menjelaskan gerakan-gerakan evolusioner perempuan sebagai akibat dari penyimpangan-penyimpangan dalam jiwa orang-orang yang terlibat di dalamnya, ketimbang sebagai akibat penyimpangan struktur ekonomi dan social masyarakat itu sendiri. Teori tersebut tidak lebih dari pengembangan teori Freud yang menjelaskan bahwa pemberontakan melawan otoritas Negara tidak lebih dari sekedar ungkapan luar ketidakmampuan rakyat untuk mengatasi pergolakan emosional di dalam diri mereka sendiri yang terkubur ke dalam alam bawah sadar mereka.
Di era serba modern, dimana kemajuan tekhnologi mengalami perkembangan yang sangat pesat masih saja penindasan terhadap perempuan bercokol kuat dibawah sistem budaya feodal dan system ekonomi kapitalis patriarki. Dalam sinetron di TV maupun propaganda iklan, perempuan terus menerus diciptakan sebagai obyek untuk ditonton dan dinikmati karena paras molek dan lekukan-lekukan tubuhnya. Sebagai manusia yang juga memiliki otak, kapasitas berfikirnya tidak diperhitungkan. Bukannya mengembalikan kualitas pribadi perempuan secara keseluruhan, sebaliknya perempuan menjadi bulan-bulanan peraturan daerah, maupun RUU yang diskriminatif dan cenderung bahkan mengkriminalkan kaum perempuan. Tidak cukupkan memposisikan perempuan sebagai obyek kenikmatan pragmatis, kemudian dengan munafik diciptakannya peraturan yang menyerang perempuan yang sebenarnya mereka hanya korban dari system ekonomi dan social yang tidak adil?
Kebijakkan yang dihasilkan pemerintah pun cenderung semakin menjerumuskan rakyat ke dalam jurang kesengsaraan yang dalam. Dapat dipastikan, perempuan dan anak yang paling menderita akibat kebijakkan kenaikan harga BBM, akibat kelangkaan minyak tanah, akibat mahalnya harga beras, akibat lumpur panas Lapindo-Sidoarjo, akibat perusakan alam, bencana kekeringan dan bencana banjir, atau pelayanan kesehatan yang tidak memadai serta pendidikan yang kian mahal.
Ibu-ibu kebingungan mengatur anggaran belanja ketika harga BBM naik, Ibu akan gelisah ketika minyak tanah sebagai sarana dia memasak makanan untuk keluarga kosong di pasar, ketika keringan melanda, ibu-ibu dan anak perempuanlah yang akan hiruk pikuk kewalahan mencari sumber air bersih dan mengangkutnya untuk keperluan keluarga, ketika harga beras melonjak hingga Rp. 6.000/kg perempuan lah yang akan menderita.
Terlebih perempuan memiliki rahim yang dari rahimnya, anak-anak penerus masa depan kehidupan dilahirkan. Jika perempuan mengalami gizi buruk, maka anak yang dilahirkannya akan mengalami hal yang sama. Bila jaminan kesehatan reproduksi bagi perempuan tidak memadai, maka keselamatan bayi yang dikandung juga akan terancam. Jadi sangat jelas, isu-isu sensitif gender dan persoalan-persoalan perempuan sangat penting, karena persoalan tersebut menyangkut masa depan kehidupan manusia.
Sayangnya beberapa waktu lalu presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidatonya sudah merasa berhasil karena capaian-capaian kerjanya mengenai perdamaian konflik Aceh, embargo militer AS terhadap TNI, pelanggaran HAM timor-Timur, Konflik di Papua, utang luar negeri yang berkurang, arbitrase Cemex, Blok Cepu, dan Texmakco. Padahal banyak sekali persoalan lain yang mendesak menunggu giliran untuk ditangani secara adil dan cepat demi kesejahteraan bersama. Persoalan tersebut antara lain, perusakan alam seperti kasus Lapindo yang belum juga menuai jalan terang, jumlah angka kemiskinan yang semakin melonjak, kasus pelanggaran HAM yang belum terselesaikan, peradilan bagi koruptor kelas kakap, persoalan kesehatan, pendidikan dan upah buruh,dll, yang semuanya akan berdampak buruk pada rakyat dan terutama perempuan dan anak.
“Jangankan masyarakat yang berkesejahteraan sosial, menyusun masyarakat yang normal sajapun tidak mungkin, sebelum selesainya soal nasional. Tidak mungkin sebelum selesainya soal politik.” Demikian kalimat yang dikatakan bung Karno dalam buku yang berjudul “Sarinah”. Bila hingga saat ini pemerintah justru melarikan diri dari kebenaran sejarah bangsa bukannya menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat, berarti negara ini meneruskan rezim yang lalu, dapat dipastikan pemerintah sekarang adalah kepajangan dari rezim yang lalu. Jangalah berharap pada sistem pemerintah yang telah mewarisi kebobrokan-kebobrokan rejim lama yang korup, militeristik dan berpihak pada kaum pemodal karena suara rakyat tidak akan pernah dipertimbangkan namun sebaliknya sebisa mungkin akan dibungkam—meskipun dengan cara yang lebih halus dengan mengatasnamakan agama maupun kepentingan bersama.
Dimuat Majalah OPSI Jakarta Minggu Ke-3 Maret 2007

join my network : www.dbc-networks.co.cc