Sunday, January 11, 2009

NETWORKER--Jalan Tengah bagi Perempuan

(disadur dari tulisannya Jeng Nurul Harpan)

Ini sebuah tulisan inspirasi dari majalah BISNIS PLUS. Menarik sekali karena bahasan menyangkut diri saya sebagai Perempuan yang karena kodratnya, tidak bisa lepas dari peran sebagai ibu rumah tangga. Merasa mendapat angin segar dengan kegiatan NETWORKING saya saat ini, tulisan tersebut menjadi tambahan keyakinan bahwa bisnis yang saat ini saya geluti adalah sebuah pilihan tepat.

Pernah ada di persimpangan jalan ketika memutuskan berhenti kerja. Pilihan antara menginginkan karir dan juga menjadi bagian pelaku ekonomi VS keluarga yang lebih "butuh" sangat sulit diambil jalan tengahnya. Tapi ternyata, dunia menganalisa bahwa menjadi NETWORKER adalah sebuah pilihan bijak untuk menyikapi keinginan berkarir, menjadi pelaku ekonomi sekaligus tapi tidak lepas dari tanggung jawab utama perempuan dalam rumah tangga.

Melakoni 2 sisi antara karir di kantor/bisnis sekaligus rumah tangga yang keduanya memerlukan perhatian serius, tidak mudah. Hasilnya, kedua peran itu mustahil dilakukan perempuan dengan status "SUKSES" di keduanya. Mau tidak mau, harus ada salah satu yang dikorbankan. Setidaknya, tidak akan 100% terkendali dengan sempurna.

Sayangnya, dalam kondisi ekonomi sulit, menjadi tidak mudah untuk juga memutuskan pilihan menjadi full time mother. Peran mencari nafkah tidak mutlak berada di pundak suami. Bahkan tidak mustahil, suami masuk dalam daftar "korban" PHK dari perusahaan tempatnya bekerja. Kondisi ini plus gaung kesetaraan gender yang dianut banyak perempuan namun saya sendiri tidak menganutnya, kecuali sebuah keyakinan untuk menjadi MANDIRI itu adalah sebuah KEHARUSAN, mengarahkan saya untuk berfikir tidak seharusnya saya "hanya" bergelut di urusan dapur dan rumah tangga semata dan menjadi supir pribadi anak-anak ke sekolah dan lesnya saja. Benar sekali bahwa perempuan seperti saya dituntut untuk menjadi pelaku ekonomi keluarga, bekerja atau melakukan bisnis untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Banyak akhirnya perempuan memenuhi berbagai sektor kerja bahkan masuk ke "wilayah" kerja para lelaki. Lihat saja kini banyak perempuan jadi supir bus atau angkot, agak mendingan busway :D Tapi ya lagi-lagi kodratnya yang ujungnya dihadapkan pada pilihan : Karier atau Rumah Tangga ?

Jalan lain terbuka, katakan mengikuti jejak Anita Roddick, salah seorang wanita yang membesarkan nama The Body Shop, dimana bisnis ini dimuali dari sebuah garasi. Atau ratu talk show sekaliber Oprah W, maupun enterpreuner sekondang Moeryati Soedibyo atau Marta Tilaar, tapi bukan perkara mudah. Karena, bidang-bidang tersebut bukan hanya membutuhkan skill tapi juga modal dan waktu yang cukup lama untuk membangunnya belum termasuk resiko kalau gagal. Jadi buah simalakama bukan ?

Menjadi NETWORKER adalah jalan keluar untuk mengatasi dilema antara kerja/bisnis VS Rumah tangga ini. Apalagi di era komputer saat ini, muncul berbagai peluang yang bisa digeluti perempuan untuk mencapai tingkat optimum kedua sisi kebutuhan yang serasa terus menariknya.

Teknologi informasi lewat internet telah mengalami kemajuan sedemikian rupa. Sebuah penelitian di Amerika di tahun 2000 menunjukkan bahwa 6 dari 10 pengguna website adalah kaum wanita. Dari sana bisa meunjukkan bahwa BISNIS ONLINE bisa menjadi alternatif yang menguntungkan, mengingat bisnis ini bisa dijalankan dari rumah atau dimana saja. Sesuai dengan kondisi kebutuhan 2 sisi para perempuan.

Kemajuan teknologi ini mendukung para perempuan untuk membangun bisnis Network Marketing. Bukan hanya menyangkut pangsa pasar produk dan besarnya prosentase pelaku bisnis di bidang ONLINE ini adalah wanita, tapi dari sisi waktu yang sangat fleksibel menjadi daya tarik tersendiri yang memungkinkan para perempuan menjadi bagian pelaku ekonomi bersamaan dengan menjadi ibu rumah tangga yang sukses.

Salah satu peluang menjadi NETWORKER ada pada bisnis kami disini. Silakan kunjungi http://www.dbc-networks.co.cc 

No comments:

Post a Comment